Aksi buruh sambut May Day.
Jakarta, INDONEWS.ID - Sejak pagi massa buruh dari berbagai daerah telah memenuhi Jalan Medan Merdeka untuk merayakan hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada hari ini Senin (1/5/2017).
Ratusan para buruh tersebut tersebar dibeberapa titik kumpul seperti di depan Patung Kuda dan di depan Gedung Kementerian Pariwisata.
Sedangkan titik kumpul yang semula direncanakan di depan Istana Negara tidak dapat dimasuki karena sejak semalam telah dibarikade dengan kawat duri oleh pihak keamanan.
mengatakan, penutupan di jalan menuju kantor Presiden Joko Widodo itu sesuai prosedur yang berlaku.
“Jadi sesuai standar operasional prosedur ya, kita sudah melaksanakannya dan kita bagian dari pada pemerintahan untuk mengamankan masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan dilokasi, Senin (1/5/2017).
“Ya kita kan ada UU ya, kemarin ada diskresi, jadi sekarang kita gunakan. Tentunya ini bagian dari analisa intelijen makanya hanya dibaris sini saja,” imbuhnya.
Sementara itu dilokasi yang sama, ribuan massa buruh yang melakukan aksi di perayaan May Day terlihat kecewa atas dibarekadenya akses menuju Istana.
Padahal, mereka berencana menyampaikan keluhannya di Istana Negara. Mereka menuntut agar pemerintahan menghapus PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Namun, mereka tetap menyampaikan aspirasinya dari bundaran Patung Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
“Ini hari kita kawan-kawan tapi akses kita untuk melihat kantor Presiden kita masih saja diblokade, padahal kita juga rakyat Indonesia,” ujar koordinator aksi dari atas mobil komando.
Meski begitu, mereka yang mengenakan seragam dari masing-masing konfederasi ini tetap bersemangat melakukan aksi.
“Buruh bersatu tak bisa dikalahkan, kita akan terus berada di sini untuk menyuarakan aspirasi kita agar buruh sejahtera, hidup buruh,” ujarnya bersemangat.
Sementara itu, untuk mendinginkan suasana, lagu-lagu dangdut pun turut diputarkan di sela mereka berorasi.
“Sambil menunggu perwakilan kita bernegosiasi agar bisa berorasi di Istana Negara, kita goyang dulu di sini,” ajak koordinator aksi.(Lka)