INDONEWS.ID

  • Senin, 01/04/2019 15:31 WIB
  • Kencan dengan Kabinet 100 Menteri

  • Oleh :
    • hendro
Kencan dengan Kabinet 100 Menteri
Pengamat sosial dan politik Christanto Wibisono

Jakarta, INDONEWS.ID - Buku Kencan dengan Karma mengungkap studi PDBI Bappenas sejak 1996 tentang sistim dan strktur kabinet yang diperbaharui 2008 dengan mengutip pakar sistem organisasi Davide Castevecchi dengan riset berjudul The Undeciders. “ More decision makers bring less efficiency. Researchers have found an inverse corelation between a country’s level of development and cabinet size: the more developed a country, the smaller is its cabinet.” 

Kabinet AS hanya 14 orang, berdasar urutan protokoler suksesi bila Presiden, Wapres, Ketua DPR dan Ketua Senat serta kronologis pembentukan kementeriannya. 

Baca juga : Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78

Menlu, Menkeu, Menhan, Jaksa Agung,  Mendagri 1849 , Menperdag 1903, Menaker 1913 , Menkes & Human Services 1953 , Men Perumahan & Urban Development 1965,  Menhub 1966 , Men Energi 1977 , Men Pendidikan 1979, Men urs Veteran 1989  dan Men Homeland Security 2002. Itulah jumlah Menteri Kabinet AS yang ramping selama 243 tahun menjadi superpower.

Kabinet Indonesia pertama bersistim presidensial langsing dengan hanya 12 kementerian, 2 wamen dan 5 menteri negara dipimpin langsung Presiden Sukarno sejak diumumkan 19 Agustus 1945 dan sidang pertama 2 September 1945. Selusin kementerian yang masih eksis atau disesuaikan namanya dengan zaman Now adalah, Kemlu, Kemdagri, Kemhan (waktu itu bernama Keamanan Rakyat),  Kem Kehakiman,Kominfo (Kempen), Kemkeu, Kem Kemakmuran  (Ekonomi zaman Now) Kemhub, Kem PU, Kemsos, Kem Pengajaran, Kemkes.

Baca juga : Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum

Sistim parlementer yang dipakai sejak 14 November 1945 sampai 5 Juli 1950 mengenal 10 Perdana Menteri setelah no 1 BK. 2 Sutan Syahrir. 3 Amir Syarifuddin keduanya dari Partai Sosialis. 4 M Hatta 5. Natsir 6.Sukiman keduanya dari Masyumi. 7 Wilopo 8. Mr Ali Sastroamijoyo keduanya dari PNI. 9 Burhanudin Harahap dari Masyumi menyelenggarakan Pemilu 1955 menghasilkan kabine Ali II yang hanya berusia 13 bulan dari 24 Maret 1956-9 April 1957. Negara diumumkan dalam keadaan prang dan militer masuk kabinet yang formaturnya Bung Karno sendiri dgn menunjuk tehnokrat non partai sebagai Perdana Menteri Ir Djuanda Kartawijaya.

Setelah UUD 1945 diberlakukan lagi dengan dekrit 5 Juli 1959 maka Djunada tetap melanjutkan posisi denga nama Meneri Pertama sebab jabatan PM sudah loangsung dirangkap Presiden Sukarno.  Nah justrupada masa Bung Karno ini terjadi pembengkakan kabinet mencapai rekor dunia hingga 100 menteri pada Kabinet Dwikora II yang dilantik 23 Februari dan direfshuffle 28 Maret 1966 atau kabinet terpenduk umurnya.

Baca juga : Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan

Setelah transisi Kabinet Ampera 1966-1968 Presiden Soeharto akan memimpin Kabinet Pembangunan I-7 dari 1968 hingga lengser 1998. Jumlah menteri kabinet bervariasi tapi tidak melebihi 40 orang. Era Presiden SBY diundangkan UU Kementerian no 39 ttg 6 November 2008 yang membatasi jumlah dan nomenklatur kementerian kabinet.

Sejak 2014 PDBI konsisten mengusulkan perampingan kabinet dengan studi empiris terutama ditunjang oleh kesimpulanstudi OECD yang mengantu fatwa Castelccevi bahwa efisiensi kabinet ternyata malah berbanging terbalik. Antara yang tertambun jumlah menteri dengan yang rampng maka kinerja ramping terbukti yang dipakai negara maju berpendapatan kaya sedang negara bekimbang berpendapatan miskin jugstru kabinetnya cenderung tambun dan ekonominya stagnan.

Presiden Jokowi sempat mengutarakan ingin menambah 2 menteri urusan ekspor dan investasi yang ditanggapi oleh mantan Sesneg Presiden Megawati, Bambang Kesowo di Kompas 2  Maret 2019 dengan mengusukan perombakan UU Kementerian yang diniloai terlalu mengikat presiden. PDBI berpendapat  kalau mau mersvisi harus tuntas dan memperhatikan studi empiris supaya tidak sekedar bagi bagi rezeki portofolio menteri.

Sejak merdeka sudah ada 711 orang menjadi menteri anggota kabinet termasuk 7 presiden ( 1 dari anak pres pertama jadi wapres ke-8 langsung presiden ke-5, seorang dari menteri presiden kedua langsung menjadi presiden ke-3 di-jotak-e (didiamkan oleh pendahulu yang merasa dikhianati ala Ken Arok). 11 Wakil presiden, wapres pertama bersejarah karena mengeluarkan Maklumat Wapres no X yang malah menyerahkan posisi Perdana Menteri dari Presiden ke PM dan menjabat 11 tahun 1955-1966.

Setelah itu Indopnesia tidak mempunyai Wapres juga seloama 13 tahun hingga 1973. 5 wapres hanya 1 termin Sri Sultan, Hamengkubuwono, Adam Malik, Umar Wirahad ikusumah, Sudharmono,  Try Sutrisno)  Hamzah Haz dan Boediono plus 1 wapres Jusuf Kalla 2 kali masa jabatan tidak berurutan.

PDBI mengembangkan Matrix populasi menteri kabinet Indonesia dengan Nomor Induk Menteri (NIM) dengan Presiden Sukarno memperoleh NIM 001. Wapres Mohamad Hatta 002 dan seterusnya berlaku 1 orang satu NIM meskipun berulang kali masuk  berbeda portolofio  kabinet. PM RI ke-2 Syahrir no  022 karena sudah ada 21 orang  dikabinet pertama yang memperoleh NIM 001-021. Amir Syarudin 008 dan Ali Sastroamijoyo 010 akan menjadi PM kedua dan PM ke 8 & 1- tidak berurutan.

Dengan sistematika tersebut maka NIM Presiden Jokowi 656 persis setelah wamen Dino Pati Djalal 655 Sembilan  menteri Kabinet Kerja Jokowi memiliki NIM lebih “senior” dari Presiden Jokowi, mulai dari Wapres Jusuf Kalla 487 Menko LBP 488 Rizal Ramli 496 Khofifah 517 Rini Sumarno 539  Sri Mulyani 554 Bambang Brojonegoro 649 Muldoko 651 dan Lukman Hakim Saifudin 654  Presiden Jokowi untuk periode pertama telah mengangkat 65 orang sebagai anggota kabinet. Diantara mereka yang berhenti biasa adalah Dwi Indroyono Susilo, Andrinoff Chaniago.Saleh Husin, Rahmat Gobel, Yuddy Chrisnandy,  Marwan Djafar, Andi Wijayanto, Gatot Nurmantyo, Badrodin Haiti, Sutiyoso .

Tiga yang diberhentikan kiemudian membelot ke kubu lawan adalah, Tedjo Edy, Anies Baswedan dan Ferry Mursyida Baldan. Dengan menelusuri sistimatika ini maka setelah pilprres 17 April 2019 maka PDBI dapat memastikan bahwa populasi dan nomenklatur  NIM Kabinet Indonesia  no 712 akan diisi oleh Wapres ke-12 Maruf Amin disusul oleh kabinet Kerja II.

Sangat kecil kemungkinan  Prabowo mengambil NIM 712 dari tangan Maruf Amin setelah insiden Debat Saptu 30 Maret 2019 yang memperlihatkan betapa temperamentalnya capores 02 ini sehingga menurut Yuniarto Wijaya ekspresi itu menjadi debacle bagi capres 02.
Sejak sekarang ini setelah bola ditendang oleh Presiden Jokowi tentang struktur kabinet yang ditaggapi serius oleh Bambang Kesowo  maka konsentrasi harus sudah ditujukan kepada Kabinet Kerja jilid II jika petahana menang 2 periode.  Buku Kencan dengan Karma ini akan merupakan panduan eksklusif satu satunya yangmencerahkan elite pengidam ataupun pemerhati kabinet.

Jakarta 1 April 2019 Penulis buku Kencan dengan Karma suatu Anti Memoirs tentang Sejarah ekonomi politik dansistem kabinet Republik Indonesia 1996, 2008, 2014 dan 2019 sekarang ini.
Penulis Christianto Wibisono Ketua Pendiri PDBI

Artikel Terkait
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Artikel Terkini
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas