INDONEWS.ID

  • Senin, 29/04/2019 12:32 WIB
  • Prof Subagjo : Industri Katalis Dapat Antarkan Indonesia Mandiri

  • Oleh :
    • luska
Prof Subagjo : Industri Katalis Dapat Antarkan Indonesia Mandiri
Prof Subagjo.(Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menghasilkan produk-produk inovasi di bidang katalis. Salah satunya Katalis yang dapat mengkonvensi minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati (BBN) seperti Bersin, diesel, bahkan avtur.

Terciptanya katalis yang menkonvensi menjadi BBN ini tidak lepas dari kegigihan lima tim ahli kimia dan industri ITB, yaitu Prof.Dr.Subagjo, Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja, Dr.Melia Laniwati Gunawan, Dr.IGBN Makertiharta dan Dr. C.B.Rasrendra.

Baca juga : Pawai Budaya Reog Ponorogo 2023: Apresiasi Warisan Budaya dan Dorong Pengakuan UNESCO

Prof Subagjo Guru Besar Teknik Industri ITB menjelaskan penelitian pengembangan katalis ini sebenarnya sudah dirintis sejak 35 tahun lalu. Kebutuhan katalis dalam industri sangatlah penting untuk menghasilkan sesuatu yang akan dikonvensi.

Kebutuhan katalis di Indonensia sendiri,lanjut Prof Subagjo, sudah cukup besar diperkirakan mencapai 500 juta USD dan hampir seluruhnya diimpor dari luar negeri. Hanya sebagian kecil saja yang dapat diproduksi di Indonesia dengan membawa lisensi dari luar negeri, dan ini,sambungnya, sangat disayangkan, mengingat Indonesia sudah bisa membuat berbagai macam katalis.

Untuk itu, tegas Guru Besar Teknik Industri ITB, pemerintah harus berani mengambil keputusan dalam produksi katalis nasional, karena katalis memegang peran kunci dalam pengembangan dan penyelenggaran industri kimia.

Menurut Prof. Subagjo, Industri-Katalis ini dapat mengantarkan bangsa Indonesia mandiri dalam teknologi proses.

“Penggunaan katalis untuk konversi sawit menjadi BBN, bisa menjadikan kita sebagai bangsa yang mandiri di bidang energi, sehingga tidak tergantung kepada asing” tegasnya.

Selain itu, dengan katalis tersebut, sawit yang begitu melimpah di Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga tidak ada yang terbuang, karena pembuatan BBN dengan penggunaan katalis ini dapat memakai atau menggunakan sawit dalam kondisi apapun. (Lka)

Artikel Terkait
Pawai Budaya Reog Ponorogo 2023: Apresiasi Warisan Budaya dan Dorong Pengakuan UNESCO
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas