Seri Begawan, INDONEWS.ID - Bertempat di Wisma Duta Indonesia, Brunei Darussalam telah berlangsung demo membuat batik yang diprakarsai oleh Dharma Wanita Persatuan KBRI Bandar Seri Begawan (DWP). Dalam kesempatan tersebut tampak hadir Duta Besar Thailand untuk Brunei Darussalam serta para peserta lainnya.
Kegiatan DWP ini adalah untuk yang kedua kalinya setelah yang pertama diadakan pada akhir Maret/awal April 2019 lalu berupa Perjalanan Promosi Wisata ke Bali yang diikuti oleh beberapa isteri Duta Besar Asing di Brunei Darussalam yakni Myanmar, Jerman dan Perancis.
"Demo pembuatan batik ecoprint ini agak berbeda dengan pembuatan batik sebagaimana lazimnya yaitu dengan cairan lilin tapi dengan bahan pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan itu sendiri sedangkan corak atau desainnya mengikuti bentuk daun-daunan yang dipilih dan disusun sedemikian rupa secara artistic," jelas Nani Sujatmiko Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Bandar Seri Begawan
Kain batik yang dihasilkan dengan menerapkan sistim ecoprint tampak lebih alami baik dari segi corak maupun warnanya. Selain itu, batik ecoprint menjadi sesuatu yang ekslusif dan orisinal karena tidak bisa diproduksi dua kali dan tidak bisa ditiru.
Sedangkan bahan-bahan pembuatannya sangat ramah lingkungan dan limbah pembuatan batik ecoprint tidak menimbulkan pencemaran bagi lingkungan alam sekitar kita.
Sementara itu, Duta Besar Dr Sujatmiko MA yang juga hadir menyaksikan pembuatan batik ecoprint ini menyatakan bahwa meskipun ide serta cara pembuatan batik ecoprint tidak berasal dari Indonesia.
Namun demikian lingkungan alam Indonesia yang berlimpah dengan bahan-bahan pembuatan batik ini berpotensi untuk mendukung dan mengembangkan produksi batik ecoprint ini untuk menghasilkan nilai tambah bagi pertumbuhan perekonomian bangsa.
Selain itu dengan promosi demo ini dimaksudkan pula untuk mengajak negara sahabat yang memiliki potensi alam yang sama untuk bersama sama memproduksi barang-barang yang bermanfaat bagi kehidupan sekaligus melestarikan lingkungan hidup alam sekitar.