INDONEWS.ID

  • Senin, 06/05/2019 18:31 WIB
  • Fantastis.. Omset Pelaku Industri Kreatif Sebulan Rp100 Juta

  • Oleh :
    • Syailendra
 Fantastis.. Omset Pelaku Industri Kreatif  Sebulan Rp100 Juta
Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar bersama Menteri Usahawan dan Pembangunan Malaysia Yb Mohd Redzuan Yusuf

Indonews.id - Kementerian Perindustrian terus mendorong tumbuhnya wirausaha industri baru dalam menyambut peluang era ekonomi digital. Upaya strategis dari salah satu program prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 ini guna merebut potensi ekonomi digital yang akan meningkatkan nilai tambah terhadap PDBnasional sebesar150 miliar dollarAS padatahun 2025.

Pengembangan wirausaha baru ini terutama berfokus pada industri kreatif, yang telah mampu memberikan kontribusi besar terhadap PDB dengan mencapai Rp1000 triliun pada tahun 2018, kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar di Jakarta, Minggu (5/5/2019).

Baca juga : RI-Jepang Tempa SDM Industri Kompeten di Bidang Digital

Adapun tiga subsektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif, yakni industri kuliner sebesar 41,69 persen, disusul industri fesyen (18,15 persen), dan industri kriya (15,70 persen). Bahkan, industri animasi saat ini cukup potensial berkembang, pertumbuhannya sudah di atas 6 persen.

Haris menuturkan, upaya konkret yang dilakukan pemerintah untuk mendorong jiwa wirausaha para pegiat industri kreatif, antara lain memfasilitasi dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat). Misalnya, sejak tahun 2015, kami menyelenggarakan Diklat Animasi, Programming, dan Desain Grafis di Bali Creative Industry Center (BCIC) yang dikelola oleh Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, ungkapnya.

Baca juga : Perkuat Jasa Konsultasi, LPEI Jajaki Kerja Sama dengan Kementerian Perindustrian

Selain itu, Kemenperin juga membuat Inkubasi Bisnis (Inbis) TohpaTI untuk membina wirausaha yang ada dan menumbuhkan pelaku startup baru. Setiap tahun, Inbis TohpaTI menghasilkan sekitar sembilan hingga sebelas tim startup di bidang animasi, desain, dan software developer. Beberapa alumni ada yang sudah mendapat investasi hingga Rp 100 juta. Omset yang didapat bervariasi, mulai dari Rp10-100 juta rupiah setiap bulan.

Kompetensi teknis seperti Programming, Data Science, Cyber Security, System Integrator, serta Desain dan Pemodelan animasi diyakini menjadi modal utama para pelaku industri kreatif digital. Kami juga ingin terus meningkatkan motivasi dan bakat kepemimpinan para generasi muda agar siap menghadapi era digital di industri 4.0, tandas Haris.

Baca juga : Dukung PPKM Darurat, Kemenperin Terbitkan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri

Untuk itu, Kemenperin melalui BDI Denpasar mendorong para pelaku industri kreatif di Bali untuk memanfaatkan Bikin Makerspace, sebuah co-working space bidang kerajinan dan desain produk. Kami berkolaborasi dengan universitas di Bali, industri, serta komunitas kreatif, animasi dan digital yang tersebar di Sumatera, Jawa dan Bali. Silakan manfaatkan seluruh fasilitas tanpa perlu membayar sama sekali, ujar Kepala BDI Denpasar Paryono.

Artikel Terkait
RI-Jepang Tempa SDM Industri Kompeten di Bidang Digital
Perkuat Jasa Konsultasi, LPEI Jajaki Kerja Sama dengan Kementerian Perindustrian
Dukung PPKM Darurat, Kemenperin Terbitkan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri
Artikel Terkini
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas