INDONEWS.ID

  • Rabu, 08/05/2019 17:01 WIB
  • Menhan : Negara Sedang Hadapi Ancaman Perang Mindset

  • Oleh :
    • luska
Menhan : Negara Sedang Hadapi Ancaman Perang Mindset
Simposium Perang Mindset Pada Era Keterbukaan Informasi di Kemenhan.(Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan saat ini berbagai ancaman negara muncul, salah satunya adalah melalui cuci otak atau mengubah mindset masyarakat di suatu negara.

"Khususnya kepada generasi muda atau generasi milenial dalam mewaspadai dan menghadapi bahaya dari ancaman perang mindset," kata Menhan Ryamizard Ryacudu, saat membuka simposium yang bertajuk "Perang Mindset pada Era Keterbukaan Informasi" di Gedung AH Nasution, Kemhan, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Baca juga : Menhan Prabowo Terima Penganugerahan Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera) dari Presiden Singapura

Kementerian Pertahanan (Kemhan) menggelar Simposium itu digelar untuk memberikan pemahaman yang sama terhadap perang ancaman mindset yang dapat membahayakan eksistensi NKRI.

Simposium yang dibuka secara langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu diharapkan dapat memberikan pemahaman yang konprehensif dan kajian lebih mendalam dari berbagai aspek yang bisa dijadikan pedoman atau pegangan bagi semua pemangku kepentingan.

Baca juga : Bantu Atasi Kesulitan Air di Banten dan Jabar, Menhan Prabowo Resmikan 15 Titik Sumur Bor Bantuan Kemhan-Unhan

Menurut Menhan, bahwa mindset memiliki peranan penting dalam berbagai hal, termasuk dalam berbangsa dan bernegara.

"Mindset ini sangat berperan penting, baik keluarga, masyarakat, negara. Negara ini mau kuat tergantung mindset. Mau hancur juga tergantung mindset," terangnya.

Baca juga : Menhan Prabowo Sambut Hangat Menhan Australia di Hambalang, Perkuat Kemitraan Pertahanan

"Ancaman terhadap ideologi negara ini sering saya sampaikan di era modern. Yaitu metode perang murah meriah tanpa mengeluarkan Peluru satu pun tapi bisa menghancurkan. Seperti Yugoslavia, Uni Soviet yang kemudian berubah jadi Rusia. Beberapa negara di Timur Tengah yang beberapa orangnya sudah kehilangan rasa cinta kepada negaranya. Kita harap Indonesia tidak seperti itu," tandasnya.

Dalam simposium itu, hadir keynote speech Prof Rohan Gunaratna, dan para pembicara di antaranya, Prof Eko Indrajit, Dr. Anhar Gongong, Marsma TNI Dr. Sukmo Gunardi dan Dr. Gildas Deograt Lumy. (Lka)

Artikel Terkait
Menhan Prabowo Terima Penganugerahan Darjah Utama Bakti Cemerlang (Tentera) dari Presiden Singapura
Bantu Atasi Kesulitan Air di Banten dan Jabar, Menhan Prabowo Resmikan 15 Titik Sumur Bor Bantuan Kemhan-Unhan
Menhan Prabowo Sambut Hangat Menhan Australia di Hambalang, Perkuat Kemitraan Pertahanan
Artikel Terkini
Menteri PANRB Minta Instansi Pemerintah Segera Rampungkan Rincian Formasi ASN 2024
Seleksi CASN 2024 Segera Dimulai, Pemerintah Penuhi Formasi Talenta Digital
TB dan "Airborne Infections Defense Platform" di Serang
Pj Gubernur Agus Fatoni Bersama Kedubes Kanada Perkuat Kerjasama Penanganan Permasalahan Perubahan Iklim
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas