INDONEWS.ID

  • Kamis, 20/06/2019 10:01 WIB
  • Anggaran Tahun 2020 Dipangkas, Thomas Lembong Pesimistis Target Investasi Tercapai

  • Oleh :
    • indonews
Anggaran Tahun 2020 Dipangkas, Thomas Lembong Pesimistis Target Investasi Tercapai
Menteri BKPM, Thomas Lembong. (Foto: Liputan6.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengaku pesimistis tentang target investasi untuk 2020 mendatang. Pernyataan tersebut dinilai cukup beralasan. Pasalnya, alokasi anggaran untuk tahun 2020 menurun signifikan dari tahun sebelumnya.

Menurut Thomas, terdapat perbedaan jumlah anggaran yang berarti antara tahun 2019 dan tahun 2020 mendatang. Dalam perencanannya, pagu anggaran untuk Badan Koordinasi dan Penanaman modal dalam rencana APBN 2020 hanya Rp585,47 miliar.

Baca juga : Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam

"Sehingga, terdapat selisih anggaran sebesar Rp202,94 miliar yang belum diakomodasi," kata Thomas di Jakarta, Rabu,(19/06)

Diketahui, pagu anggaran dalam APBN tahun 2019 untuk BKPM senilai Rp616,1 miliar. Dengan rencana anggaran yang ada sekarang, ada selisih anggaran sebesar 4,97 persen dengan anggaran BKPM untuk tahun 2019.

Baca juga : Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat

Sementara itu, pagu anggaran untuk pihaknya dalam APBN mendatang sudah mendapat titik terang. Hal ini sudah jelas tertuang dalam Surat Bersama Menteri Keuangan Nomor S-338/MK.02/2019 dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor B-241/M.PPN/D.8/KU.01.01/04/2019 tanggal 29 April 2019.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pihaknya memiliki banyak program yang berkaitan dengan peningkatan investasi. Tentunya, rancangan program tersebut membutuhkan ketersedian anggaran yang tidak sedikit. Tanpa adanya anggaran yang banyak, program ini dipastikan tidak berjalan.

Baca juga : Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa

Adapun beberapa program tersebut, jelas Thomas, pemanfaatan video call untuk konsultasi perizinan investasi, audit pemenuhan komitmen pelayanan perizinan berusaha. Selain itu, ada juga diseminiasi hasil-hasil kesepakatan atau perundingan kerja sama internasional.

"Anggaran itu sejatinya juga digunakan untuk survei dan verifikasi lapangan ke PTSP, pelaksanaan kegiatan investment award, pemberian apresiasi untuk para nominee dan juara-juara PTSP di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota," jelasnya.

Pihaknya mengaku tengah berupaya untuk berdialog secara intens dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Upaya ini dilakukan agar anggaran BKPM dapat ditambahkan sesuai dengan harapan pihaknya.

"Kami merasa kinerja bisa optimal dan target investasi 2020 bisa tercapai jika anggarannya tetap di level Rp700 miliar," pungkasnya. (Marsi)

Artikel Terkait
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas