Jakarta, INDONEWS.ID -Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya M Fikser menegaskan, kondisi terakhir Wali Kota Surabaya Risma dalam keadaan baik-baik saja. Hal ini ia sampaikan untuk menepis informasi kurang benar yang berkembang di masyarakat.
Menurut Fikser, begitu banyak informasi yang beredar di media sosial tentang kondisi kesehatan wali kota Surabaya bahwa kondisinya kritis. Namun, ia menegaskan, informasi tersebut sama sekali tidak benar atau hoax.
"Tidak benar, itu hoaks. Keadaan Ibu (Risma) baik," jelas Fikser, Jakarta, Kamis(27/06)
Ia juga menjelaskan bahwa ada akun twitter yang menyebarkan informasi yang tidak benar soal kondisi ibu wali kota. Karena itu, ia meminta kepada masyarakat Kota Surabaya untuk tidak mudah percaya dengan informasi-informasi tersebut.
"Yang tadi malam bilang di Twitter, ada yang bilang bahwa dapat informasi dari wartawan di Surabaya, kalau nggak salah bunyinya begitu, bahwa Bu Risma dalam keadaan kritis dan drop. Itu tidak benar," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ia dan sejumlah pejabat Pemerintah Kota Surabaya terus memantau langsung perkembangan kesehatan wali kotanya itu. Termasuk menjaga langsung di Rumah Sakit tempat perawatannya.
"Kami di sini sampai malam kok, sampai pukul 02.00 WIB malam (dini hari), nggak ada apa-apa ya, jadi gitu," ungkapnya.
Hingga saat ini, jelas Fikser, perkembangan kesehatan wali Kota Surabaya tersebut terus membaik. Ibu wali kota juga terus sadarkan diri dan sudah bisa berkomunikasi dengan orang yang ada disekitarnya.
"Sudah sempat komunikasi sama putra dan putrinya beliau, bahkan suami beliau juga semoat bertemu," jelasnya.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa wali kota Risma membutuhkan waktu untuk beristirahat. Hal ini dilakukan karena ibu wali kota sedikit terpengaruh obat yang diberikan oleh Dokter.
Fikser juga meminta kepada masyarakat Kota Surabaya untuk terus mendoakan kesehatan ibu wali kota. Untuk saat ini, lanjut Fikser, Ibu Risma membutuhkan banyak waktu untuk beristirahat agar lekas pulih.
"Beliau (bisa) melihat merespon, jadi karena memang ada diberikan semacam obat bius, jadi setelah itu bangun ya respon, tidur lagi, memang diberikan waktu untuk istirahat," pungkasnya.*(Marsi Edon)