INDONEWS.ID

  • Rabu, 17/07/2019 15:05 WIB
  • Pencegahan Ekstrimisme Harus Masuk Perlindungan WNI di Luar Negeri

  • Oleh :
    • hendro
Pencegahan Ekstrimisme Harus Masuk Perlindungan WNI di Luar Negeri
Staf khusus Presiden, Siti Ruhaini Dzuhayatin dalam briefing dan verifikasi Hassan Wirayuda Award Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri.

Jeddah, INDONEWS.ID - Indonesia sedang mengalami kontestasi ideologis dan teologis  yang berpotensi menciptakan polarisasi  identitas yang disebabkan oleh pengaruh ideologi trans-nasional yang mengatas namakan agama, baik langsung dari eksponen gerakan tersebut maupun tidak langsung melalui sosial media. Demikian dikatakan Staf khusus Presiden, Siti Ruhaini Dzuhayatin dalam briefing dan verifikasi Hassan Wirayuda Award Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri.


Menurut Siti, bergabungnyaa WNI dalam ISIS dengan jumlah signifikan menggambarkan paparan yang cukup mengkhawatirkan.

Baca juga : Wakil Kanselir Jerman: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara

Siti menjelaskan, beberapa WNI di luar negeri, fenomena ini juga terjadi di kalangan WNI di luar negeri dengan maraknya ujaran kebencian dan hoax.

" Oleh sebab itu, disamping perlindungan kekonsuleran  dan diplomatik sebagai tugas pokok Perwakilan Indonesia, pencegahan paparan ekstrimisme  ideologis dan teologis perlu diarusutamakan dalam sistem perlindungan  tersebut," katanya dalam briefing dan verifikasi Hassan Wirayuda Award Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri, di Jeddah Rabu (17/7/2019).

Baca juga : Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Perwakilan Indonesia di luar negeri harus masuk
dalam lingkup pengarusutamaan wasatiyyat Islam  dan moderasi beragama sebagai  bagian penting visi kebangsaan Presiden Joko Widodo. Substansi dan panduan Moderasi beragama. 

Saat ini sedang dipersiapkan oleh  tim Balitbang Kementerian Agama dalam upaya menumbuhkan kembali tradisi beragama yang inklusif, damai dan saling menghormati keragaman dalam harmoni.

Baca juga : Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel

Hadir dalam acara tersebut Konsul Jenderal  RI Bapak Dr M Hery Syaripudin, tim verifikasi PWNI dari Jakarta dan segenap jajaran pejabat Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah.

Selain itu, untuk diketahui, acara serupa juga dilaksanakan di KJRI Mumbai, India pada tanggal 13 Juli 2019 yang dihadiri oleh Konjen RI Bapak Ade Sukendar beserta  jajarannya.

Artikel Terkait
Wakil Kanselir Jerman: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas