INDONEWS.ID

  • Kamis, 08/08/2019 06:38 WIB
  • Forum PTKIN se-Indonesia Dorong Gerakan Bersama Berantas Radikalisme di Kampus

  • Oleh :
    • Mancik
Forum PTKIN se-Indonesia Dorong Gerakan Bersama Berantas Radikalisme di Kampus
Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakata.(Foto:VOAIndonesia.com)

Jakarta,INDONEWS.ID- Forum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri(F-PTKIN) menyepakati satu gerakan bersama penguatan nilai-nilai Pancasila sebagai salah satu jalan keluar melawan gerakan radikalisme di Kampus Islam negeri di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu point utama dari hasil pertemuan 30 pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-indonesia di Yogyakarta pada 5-6 Agustus dua hari lalu.

Ketua orum Pimpinan PTKIN Babun Suharto dalam pertemuan tersebut menegaskan, Pancasila merupakan kesepakatan pendiri bangsa sebagai ideologi negara. Menjadi kewajiban bagi seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dalam menjaga nilai-nilai Pancasila  melalui pengajaran di Kampus.

Baca juga : Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN

"Karena ini menjadi komitmen kita, pimpinan PTKIN, maka bagaimanapun juga Pancasila itu sudah final. Sehingga kami sering sampaikan bahwa di PTKIN, NKRI itu sudah final. Kita sebagai bagian dari penyelenggara pemerintah, dalam hal ini perguruan tinggi, yang namanya Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45 perlu dibumikan di seluruh kampus PTKIN," kata Babun sebagaimana dilansir voaindonesia,Jakarta, Rabu,(7/08/2019)

Upaya penguatan Pancasila, kata Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember ini, menjadi perhatian serius dari kampus Islam di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan termasuk menyertakan pendidikan kewarganegaraan dalam kurikulum setiap kampus.

Baca juga : Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat

Selain itu, PTKIN telah mengembangkan Pesantren Kampus dengan tujuan memberikan pemahaman keagamaan moderat kepada semua mahasiswa. Program ini menjadi konsen dari Kementerian Agama yang memberikan kepercayaan kepada kampus agar menghasilkan mahasiswa toleran.

Hal senada disampaikan oleh Rektor IAIN Fathul Muluk, Jayapura, Papua, Habib Idrus Al Hamid. Upaya moderasi agama dan gerakan kontraradikalisme menjadi gerakan bersama yang mesti dinyatakan dalam tindakan.

PTKIN mesti menjadi penggerak sekaligus pusat akademis dalam upaya mempertahankan keutuhan NKRI. Gerakan ini tidak hanya sebagai upaya melawan masalah radikalisem tetapi lebih dari itu adalah sebagai upaya mempertahankan keberadaan negara Indonesia.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Dukung Penuh Proses Studi Masterplan Kementerian PUPR untuk Revitalisasi Danau Ayamaru

"Sebagai upaya peneguhan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama menyangkut kerukunan dan perdamaian Indonesia. PTKIN menjadi benteng akademis untuk menjaga NKRI tetap utuh," jelas Al Hamid.

Terobosan seperti ini, lanjut Al Hamid,  seharusnya digerakan oleh Menteri Agama dengan komitmen tinggi terhadap upaya moderasi agama di Indonesia. Karenanya, menjadi lebih mudah jika Menteri Agama diisi oleh orang-orang dari PTKIN. 

Pernyataan Babun Suharto dan Habib Idrus Al Hamid dikuatkan kembali oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakata, Yudian Wahyudi. Yudian menegaskan, PTKIN mesti berdiri kokoh melawan segala bentuk cara merusak ideologi negara Pancasila. PTKIN tidak boleh memberi ruang terhadap upaya-upaya membenturkan kembali nikai-nilai agama dengan Pancasila. 

"Kita diperintahkan Menteri Agama untuk deklarasi mengawal Pancasila dengan menawarkan Islam moderat. Karena yang paham betul bahayanya itu kami. Karena mereka memakai baju yang sama dengan kami. Memakai dalil yang sama dengan kami. Jadi, kami tahu arah pembicaraan mereka. Karena itu, Menteri Agama memerintahkan kepada kami untuk menyebarkan dan memperkuat Islam moderat. Dalam bahasa saya, Islam moderat adalah Islam yang mengakui Pancasila, UUD 1945, kebinekaan dan NKRI harga mati," ungkap Yudian.

Yudian mencontohkan praktik penguatan nilai-nilai Pancasila di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakata. UIN Sunan Kalijaga  telah memiliki pusat studi Pancasila dan bela negara dengan membuka sekolah Pancasila bagi seluruh mahasiswa di Indonesia agar lebih mendalami Pancasila.

"Kita memahami Pancasila dengan cara-cara milenial, tidak terlalu indoktriner, sehingga ketika mereka pulang pemahamannya sudah terbentuk," pungkasnya.*(Marsi)

Artikel Terkait
Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat
Pj Bupati Maybrat Dukung Penuh Proses Studi Masterplan Kementerian PUPR untuk Revitalisasi Danau Ayamaru
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat menerima kunjungan kerja dari Kepala BPJS Kesehatan
Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Pj Bupati Maybrat Dukung Penuh Proses Studi Masterplan Kementerian PUPR untuk Revitalisasi Danau Ayamaru
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas