INDONEWS.ID

  • Rabu, 14/08/2019 09:15 WIB
  • Gunung Merapi Erupsi, Awan Panas Meluncur Sejauh 950 Meter

  • Oleh :
    • very
Gunung Merapi Erupsi, Awan Panas Meluncur Sejauh 950 Meter
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya menyebutkan dari pengamatan CCTV awan panas guguran terpantau keluar dari Gunung Merapi pada pukul 03:31 WIB selama 109 detik dengan amplitudo 60 mm.

Jakarta, INDONEWS.ID -- BPPTKG menginformasikan awan panas guguran erupsi Gunung Merapi terjadi hari ini, Rabu (15/8), pukul 04.52 WIB. Jarak luncur hingga 950 m ke arah hulu Sungai Gendol.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi ±95.80 detik. Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini ditetapkan status level II atau `Waspada` sejak 21 Mei 2018.

Baca juga : PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Beberapa hari sebelumnya gunung dengan ketinggian 2.968 m dpl ini mengalami erupsi tidak menerus. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat melalui rekaman seismograf pada 10 Agustus 2019 terjadi 10 kali gempa guguran, 1 kali gempa hembusan, 1 kali gempa low frequency, 1 kali gempa Hybrid/fase banyak dan 2 kali gempa Tektonik Jauh.

Terkait dengan status aktivitas Gunung Merapi pada level II, Badan Gelologi merekomendasikan agar kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak dilakukan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Baca juga : Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora

Selain itu, radius 3 km dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Dan, masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana III mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.

Kawasan Rawan Bencana (KRB) III merupakan kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran bom vulkanik. Pada kawasan ini, siapa pun tidak direkomendasikan untuk membuat hunian tetap dan memanfaatkan wilayah untuk kepentingan komersial.

Baca juga : PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok

“Otoritas setempat memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti rekomendasi dari pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)-Badan Geologi,” ujarnya. (Very)

Artikel Terkait
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Artikel Terkini
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar
HOGERS Indonesia Resmi Buka Gelaran HI-DRONE2 di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas