INDONEWS.ID

  • Kamis, 15/08/2019 16:33 WIB
  • Very Junaidi Sebut Amandemen UUD Ancaman Kaderisasi Pemimpin Baru di Indonesia

  • Oleh :
    • Mancik
Very Junaidi Sebut Amandemen UUD Ancaman Kaderisasi Pemimpin Baru di Indonesia
Ketua Konstitusi dan Demokrasi(KoDe) Veri Junaidi. (Foto:CNNIndonesia.com)

Jakarta,INDONEWS.ID - Ketua Konstitusi dan Demokrasi(KoDe) Veri Junaidi mengatakan, rencana amandemen terhadap UUD 1945 dalam rangka menghidupkan kembali GBHN, berpontensi mengancam kaderisasi pemimpin baru ada pilpres 2024 mendatang. Pasalnya, amandemen akan menjadikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara sehingga presiden tidak akan lagi dipilih oleh masyarakat.

"Kami menyayangkan soal kemudian gagasan-gagasan yang amandemen ini ending-nya justru pada pemilu dipilih tidak langsung. Karena apa? Pemilu 2024 momen baik bagi bangsa untuk mendapatkan tokoh-tokoh politik baru," kata Very dalam acara diskusi `Amandemen Konstitusi, Kepentingan Rakyat atau Berebut Kuasa` di Jakarta, Rabu,(14/08) kemarin.

Baca juga : Bergabung ke KOBAR, Ratusan Warga Kabupaten Tangerang Dukung Amandemen UUD 1945

Menurut Veri, pemilihan secara langsung saat ini merupakan pilihan terbaik untuk negara demokrasi seperti Indonesia. Karena, pemilihan langsung akan mencegah terjadinya dinasti politik di pemerintahan.

"Kenapa mereka begitu khawatir? Jangan-jangan memang ini merupakan ancaman bagi politik dinasti, bagi elite-elite politik. Pemilu secara langsung itu memberikan ruang munculnya tokoh-tokog baru yang di luar elite politk," jelasnya.

Baca juga : PDIP Cabut Dukungan Amandemen UUD 1945, RR: GBHN Lebih Bagus Diatur dalam UU

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PUSaKO Universitas Andalas Feri Amsari mengatakan, amandemen UUD 1945 untuk menghidupkan kembali GBHN, penuh dengan kepentingan politik elit kekuasaaan. Elit politik ingin mengendalikan kebijakan strategis lewat perpanjangan tangan dari lembaga negara MPR.

"Dugaannya memang ada upaya untuk meminta pertanggungjawaban presiden melalui GBHN. Sehingga GBHN jadu alat untuk mengendalikan presiden," jelasnya.

Baca juga : Dukung Presiden Tiga Periode, Pemuda Kaltim Dorong MPR Amandemen UUD 1945 Masa Jabatan

Karena itu, ia meminta kepada masyarakat untuk mengontrol wacana menghidupkan GBHN oleh beberapa partai politik. Dengan demikian, masyarakat dapat mengantisipasi agenda terselubung dari rencana tersebut.*(Marsi)

 

 

 

 

 

Artikel Terkait
Bergabung ke KOBAR, Ratusan Warga Kabupaten Tangerang Dukung Amandemen UUD 1945
PDIP Cabut Dukungan Amandemen UUD 1945, RR: GBHN Lebih Bagus Diatur dalam UU
Dukung Presiden Tiga Periode, Pemuda Kaltim Dorong MPR Amandemen UUD 1945 Masa Jabatan
Artikel Terkini
Ke Perbatasan Papua, BNPP Pastikan Pembangunan Infrastruktur Berjalan
Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel
DJP Jaksel II Resmikan Tax Center STIH IBLAM
Prof Tjandra: Lima Komponen Penting Pengendalian Malaria
Pimpin Peringatan Hari Otonomi Daerah, Mendagri Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas