INDONEWS.ID

  • Kamis, 22/08/2019 22:01 WIB
  • Jokowi Sebut Ibu Kota Baru ke Kaltim Masih Tunggu Dua Kajian

  • Oleh :
    • Mancik
Jokowi Sebut Ibu Kota Baru ke Kaltim Masih Tunggu Dua Kajian
Presiden Joko Widodo.(Foto:Kompas.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo menerangkan, pemerintah saat ini tengah melakukan kajian secara matang terkait dengan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Kajian ini dilakukan sebagai bentuk uji kelayakan dari wilayah tersebut untuk mengganti Jakarta sebagai ibu kota baru.

"Akan kita umumkan pada waktunya, masih menunggu kajian, tinggal satu, dua kajian yang belum disampaikan kepada saya," kata Jokowi seperti dilansir CNNIndonesia, Jakarta, Kamis,(22/08/2019)

Baca juga : Presiden Joko Widodo Didamping Ketua MPR, Buka Munas HIPMI XVII di Surakarta

Kajian tersebut, kata Jokowi, dilakukan oleh Kementerian terkait untuk menyelesaikan proses persiapan pemindahan ibu kota tersebut. Jika proses kajian telah diselesaikan, pemerintah akan mengumumkan secara resmi kepada masyarakat.

"Masih menunggu kajian, dua kajian," jelasnya.

Baca juga : Presiden Jokowi: Vaksinasi Booster Dimulai pada 12 Januari 2022

Jokowi sendiri tidak menampik bahwa ibu kota negara akan dipindahkan ke Kalimantan Timur. Namun,ia belum memberikan penjelasan secara terperinci soal lokasi yang tepat dari ibu kota baru tersebut karena masih ada proses kajian oleh jajarannya.

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil juga membenarkan terkait dengan lokasi ibu kota negara yang baru yakni Kalimantan Timur. Namun,pihaknya juga belum membuka kepada masyarakat soal lokasi ibu kota pengganti DKI Jakarta tersebut.

Baca juga : Presiden Jokowi Sebut Indonesia Kehilangan Rp97 Triliun Tiap Tahun, Ini Penyebabnya

"Iya Kalimantan Timur, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana ya belum," kata Sofyan.

Pemerintah, kata Sofyan, belum membuka informasi kepada masyarakat soal lokasi ibu kota baru tersebut karena masih ada hal yang harus diselesaikan. Pemerintah ingin memastikan seluruh persiapan telah dilakukan, setelah itu akan diumumkan kepada masyarakat.

Pembangunan ibu kota baru ini, tegas Sofyan, pemerintah membutuhkan tanah yang tidak sedikit. Karena itu, informasi soal lokasi tersebut ditutupi demi mencegahnya terjadi spekulasi harga tanah oleh onum yang berusaha mencari keuntungan dari perpindahan ibu kota negara.

 

 

 

 

Artikel Terkait
Presiden Joko Widodo Didamping Ketua MPR, Buka Munas HIPMI XVII di Surakarta
Presiden Jokowi: Vaksinasi Booster Dimulai pada 12 Januari 2022
Presiden Jokowi Sebut Indonesia Kehilangan Rp97 Triliun Tiap Tahun, Ini Penyebabnya
Artikel Terkini
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Mendagri Tito Lantik Sekretaris BNPP Zudan Arif Fakrulloh Jadi Pj Gubernur Sulsel
Perayaan puncak HUT DEKRANAS
Kemendagri Tekankan Peran Penting Sekretaris DPRD Jaga Hubungan Harmonis Legislatif dengan Kepala Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas