Jakarta,INDONEWS.ID - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk cerdas menggunakan media sosial sehubungan dengan masalah di Papua dan Papua Barat beberapa hari terakhir. Pentingnya menggunakan media sosial secara cerdas agar tidak menimbulkan kesalahanpahaman di antara masyarakat.
Dalam penjelasannya, Niken menerangkan, media sosial memiliki manfaat postif jika digunakan secara baik oleh masyarakat. Namun, ia mengingatkan, jika masyarakat salah menggunakan media sosial, maka dampaknya pasti negatif.
"Media sosial betul-betul bisa memberikan value added bagi masyarakat di era demokrasi. Namun di satu sisi bisa juga menyebabkan potensi disintegrasi bangsa seperti yang terjadi di Surabaya, hingga merembet ke beberapa tempat hingga Makassar dan Papua," kata Niken sebagaimana dilansir Tribunnews,Jakarta, Sabtu,(24/08/2019)
Niken menambahkan, peristiwa di Papua dan Papua beberapa hari terakhir salah satunya disebabkan oleh penyebaran informasi yang kurang benar. Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan informasi yang cenderung memuat propaganda negatif.
Lebih lanjut Niken menjelaskan, peristiwa arab spring beberapa tahun lalu, salah satunya dipengaruhi oleh propaganda di media sosial yang menyudutkan pihak tertentu. Indonesia mesti belajar dari peristiwa ini agar tidak terjadi masalah besar seperti diintegrasi bangsa.
Kementerian Informasi dan Komunikasi, lanjut Niken, memberikan penekanan secara khusus kepada masyarakat untuk berhenti menyebarkan berita-berita bohong ke ruang publik. Sebab, efek dari berita-berita tersebut cenderung merugikan pihak-pihak tertentu.
"Ini (sebaran berita bohong di media sosial) harus dihentikan. Kita harus membersihkan media sosial dari potensi yang mendeskreditkan pihak-pihak tertentu yang berujung pada disintegrasi bangsa," jelas Niken.
Niken kemudian menjelaskan, pemerintah saat ini tengah mendorong pembangunan Sumber Daya Manusia(SDM) yang unggul.Masyarakat diminta untuk fokus mengikuti visi besar pemerintah dan memberikan masukan -masukan yang diperlukan oleh pemerintah.
"Kita berkeinginan agar memiliki SDM yangg unggul, yaitu SDM yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila, berakhlak mulia, toleran, bekerja keras dan berintegritas," pungkasnya.*(Marsi)