INDONEWS.ID

  • Selasa, 27/08/2019 11:30 WIB
  • Lembaga Survey KedaiKOPI : Mayoritas Warga Jakarta Tidak Setuju Ibu Kota Pindah

  • Oleh :
    • Ronald
Lembaga Survey KedaiKOPI : Mayoritas Warga Jakarta Tidak Setuju Ibu Kota Pindah
Ibu Kota Baru (Foto : Ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan lokasi rencana kepindahan ibu kota ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Namun, Lembaga Survei KedaiKOPI menunjukkan dari hasil risetnya sebanyak 39,8% responden menyatakan ketidaksetujuannya terhadap perpindahan ibu kota. Sedangkan responden yang setuju sebesar 35,6% dan 24,6% memilih untuk tidak beropini.

Baca juga : Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat

 

Di dalam survei yang dilakukan pada 14-21 Agustus 2019 ini juga menemukan bahwa 95,7% responden yang berasal dari DKI Jakarta mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap kepindahan ibu kota.

Baca juga : Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Sementara 48,1% responden dari Pulau Kalimantan menyatakan setuju terhadap rencana perpindahan ibu kota. Responden dari Pulau Sulawesi memiliki persentase terbesar untuk persetujuan terhadap rencana pindahnya ibu kota dengan 68,1% sepakat ibu kota pindah.

"Penduduk DKI Jakarta tentu saja yang paling terdampak dari rencana perpindahan ini, tidak mengherankan jika mereka paling banyak yang tidak setuju," kata Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Wibowo, Senin (26/8/2019).

Baca juga : Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar

Ditambahkan Kunto, belum adanya kejelasan tentang apa yang akan terjadi di DKI Jakarta setelah perpindahan ibu kota dan minimnya informasi tentang usaha pemerintah untuk meminimalisir dampak negatif kepindahan Ibu kota dari Jakarta menyebabkan ketidakpastian yang memicu reaksi negatif dari penduduk Jakarta.

Sementara itu, Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan pengumuman lokasi baru ibu kota Indonesia di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, hanya menjadi wacana jika tanpa ada persetujuan dari DPR RI.

Dikatakan Hendri Satrio, ada tiga alasan mengapa Presiden Jokowi mengumumkan lokasi ibu kota baru Indonesia yang baru. Pertama, ingin cepat memberikan warisan kepada Indonesia.

Kedua, sudah percaya diri DPR akan menyetujui rencana ini melihat komposisi perolehan kursi koalisi pemerintah yang di atas 50 persen. Ketiga, kajian mengenai pemindahan ibu kota yang sudah lengkap dan menyeluruh.

Hendri Satrio menilai rencana pemindahan ibu kota sudah baik. Namun, proses yang ada harus dikomunikasikan dengan rakyat agar tidak terkesan terburu-buru.

"Alasan utamanya harus disampaikan kenapa ini harus segera pindah, sehingga masyarakat Jakarta, Kaltim, dan rakyat Indonesia juga bersiap," kata Hendri Satrio.

 

Kajian ini dilakukan dengan berbasis riset. KedaiKOPI menangani riset opini publik pada skala kecil hingga nasional dan memiliki koodinator lapangan di 34 provinsi serta 2.000 pewawancara.

Survei kepindahan ibu kota ini dilakukan pada 14-21 Agustus 2019 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Sebanyak 1.200 responden diwawancarai secara tatap muka dengan metode pencuplikan multistage random sampling

Batas galat (Margin of error) survei ini adalah +/- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%. Survei ini didanai secara swadaya oleh Lembaga Survei KedaiKOPI. (rnl)

Artikel Terkait
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Didampingi AHY, Besok Jokowi Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah Elektronik di Banyuwangi
Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar
Artikel Terkini
Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat
Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas