INDONEWS.ID

  • Senin, 09/09/2019 12:27 WIB
  • Atasi Kekeringan, Kementan Siapkan Tiga Jurus Untuk Petani

  • Oleh :
    • Ronald
Atasi Kekeringan, Kementan Siapkan Tiga Jurus Untuk Petani
Suwandi menyebut, data kekeringan yang melanda lahan-lahan pertanian tahun 2019 ini tidak jauh berbeda jauh dengan tahun lalu. Namun, Ia tidak menguraikan data rincinya. (Foto : ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kemarau panjang yang terjadi di sebagian wilayah di Indonesia mengakibatkan kekeringan bagi sebagian besar lahan pertanian.

Saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Minggu, (8/9/2019), Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Suwandi mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan RI) mengklaim telah memiliki beberapa jurus jitu untuk mengatasi masalah tersebut.

Baca juga : Kampung Inovasi Subang, Langkah Nyata IPB dalam Pemenuhan Pangan

“Ada banyak jurus saat kekeringan,” ujarnya.

Dikatakan Suwandi, jurus yang pertama adalah disiapkan untuk petani yang lahan padinya sudah terlanjur puso dan belum terselamatkan.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Bahas Pengembangan Pertanian dengan Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian

“Kalau punya asuransi mohon di klaimkan,” cetusnya.

Untuk jurus yang kedua, Suwandi menyarankan pemilik lahan pertanian untuk melapor ke Dinas Pertanian untuk lahan pertanian yang terkena puso dan belum diasuransikan.

Baca juga : Pj. Bupati Maybrat Perkuat Dukungan Pemerintah Terhadap Sektor Pertanian dan Perkebunan

“Nanti benihnya kita bantu. Kita ganti bagi yang terlanjur puso,” pungkasnya.

Yang terakhir, untuk lahan pertanian yang belum terlanjur puso, apabila di lokasi dekat dengan lahan masih ada sumber air atau sungainya atau ada embungnya, akan diberi pompanisasi, untuk selanjutnya dilakukan pengolahan tanah.

“Kita memberikan paket sekarang ini di seluruh Indonesia. Itu setiap 100 hektar ada sistem paket bensin bahan bakarnya kita kasih untuk pompa dan traktor dan operator operatornya kita bayar,” katarnya.

Namun apabila di dekat lahan tidak ada sungainya, Dirjen Pertanian Tanaman Pangan akan memberikan bantuan untuk pembuatan sumur dangkal bagi daerah-daerah yang tidak ada air tapi ada air tanahnya.

“Silahkan usulkan ke dinas, kita kasih sumur dangkal plus mesin pompanya. Itu untuk menggerakkan, jangan sampai tanah gak di tanam nganggur gak ada air,” ujarnya.

Suwandi menyebut, data kekeringan yang melanda lahan-lahan pertanian tahun 2019 ini tidak jauh berbeda jauh dengan tahun lalu. Namun, Ia tidak menguraikan data rincinya.

Menurutnya, lahan-lahan pertanian yang dilanda kekeringan masih bisa dipertahankan dengan jurus-jurus yang sudah disiapkan.

“Program pompanisasi dan dipastikan jauh dari ancaman soal ketahanan pangan kita,” tandas Suwandi. (rnl)

Artikel Terkait
Kampung Inovasi Subang, Langkah Nyata IPB dalam Pemenuhan Pangan
Pj Bupati Maybrat Bahas Pengembangan Pertanian dengan Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian
Pj. Bupati Maybrat Perkuat Dukungan Pemerintah Terhadap Sektor Pertanian dan Perkebunan
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas