INDONEWS.ID

  • Minggu, 07/05/2017 11:23 WIB
  • Usai Pemilu, Aktivis Wanita Ragukan Program Soal Wanita dan Anak Berjalan

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Usai Pemilu, Aktivis Wanita Ragukan Program Soal Wanita dan Anak Berjalan
Ilustrasi
Jakarta, INDONEWS.ID -Pilkada DKI Jakarta telah usai, namun keprihatinan masih menghinggapi para aktivis perempuan yang tergabung di dalam Perempuan Peduli Kota Jakarta diantaranya Prof. Dr. Saparinah Sadli, Ita Nadia, Emmy Hafild, Rita Serena Kalibonso, Ruby Kholifah dan Kartini Sjahrir. Dalam pernyataan sikapnya yang dibacakan,  di Bakoel Koffie Jl. Cikini Raya No 25 Cikini Menteng Jakarta Pusat,  Sabtu (6/5/2017) Menurut Ita Nadia, salah satu aktivis perempuan menyatakan bahwa kepedulian kaum perempuan dari tingkat bawah sampai menengah yang ada di Jakarta mulai gelisah, akankah program bagi perempuan dan anak-anak seperti KJP dan Lansia akan hilang setelah Gubernur Baru terpilih akan memimpin Jakarta. " Kita tidak akan tinggal diam. Kami akan jadi pengawas untuk jalannya kebijakan Gubernur DKI yang baru, kita akan kembalikan kaum perempuan jadi pengawas dan penguatan suara mereka,"ujarnya. Sementara itu aktivis perempuan yang lain, Ruby Kholifah menegaskan bahwa NKRI, Pancasila dan Kebhinekaan akan terus kami perjuangkan. Walaupun Pilkada DKI Jakarta telah selesai, tetapi agenda kami akan terus berjalan. Sedangkan Emmy Hafild, mantan Direktur Walhi menegaskan bahwa Perempuan Peduli Kota Jakarta tidak akan melakukan rekonsiliasi dengan Gubernur DKI Jakarta yang baru, karena ada masalah sektarian. " Kami akan jadi watchdog diluar dan tetap berjuang diluar, karena level kami tetap pada perjuangan kebhinekaan," ungkapnya. Sedangkan Kartini Sjahrir, tetap sepakat untuk kamu perempuan bersatu untuk jadi watchdog bagi Gubernur DKI Jakarta yang baru. " Indonesia negara majemuk dan terlihat di Jakarta harus jadi barometer dan mercusuar agar perbedaan dapat dikelola dengan baik dan janganlah perbedaan dijadikan sebagai komoditas politik dan dipertentangkan dan saya berharap kejadian seperti yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta tidak terulang," harapnya. Sementara itu, Prof. Dr. Saparinah Sadli yang juga hadir menyatakan bahwa pernyataan sikap dari Perempuan Peduli Kota Jakarta merupakan pernyataan sikap terbuka bagi warga DKI Jakarta dan juga bangsa Indonesia dan lebih baik lagi Gubernur DKI yang baru terpilih bisa mendengar pernyataan sikap dari Perempuan Peduli Kota Jakarta. Dalam pernyataan sikapnya, Perempuan Peduli Kota Jakarta mengingatkan kepada Gubernur DKI Jakarta terpilih agar, meneguhkan pondasi kebangsaan Indonesia yang bersandar pada pilar Pancasila, NKRI, Kebhinekaan, UUD'45, menolak segala bentuk radikalisme yang mengedepankan politik identitas dan sektarianisme. Menjaga fungsi Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Memastikan kesinambungan dan peningkatan transparansi dan akuntabilitas. Dan menghentikan segala bentuk kekerasan di ranah publik, penyebaran kebencian di masjid dan demonstrasi yang mengganggu ketentraman dan berpotensi pada pecah belah masyarakat.(Lka)
Artikel Terkait
Warung NKRI Digital, Cara BNPT Kolaborasikan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Era Digitalisasi
Mendagri Atensi Keamanan Data Pemilih pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024
Kemendagri Serahkan DP4 kepada KPU sebagai Bahan Penyusunan DPT Pilkada Serentak 2024
Artikel Terkini
Warung NKRI Digital, Cara BNPT Kolaborasikan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Era Digitalisasi
Bahas Revitalisasi Data, Pj Bupati Maybrat Rapat Bersama tim Badan Pusat Statistik Setempat
Mendagri Atensi Keamanan Data Pemilih pada Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024
Kemendagri Serahkan DP4 kepada KPU sebagai Bahan Penyusunan DPT Pilkada Serentak 2024
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Perkuat Komitmen Konstitusional Berpartisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas