INDONEWS.ID

  • Rabu, 16/10/2019 08:59 WIB
  • Soal Susunan Kabinet: PKB Sebut Gerindra Makmum Masbuq, Jadi Sebaiknya Dipikirkan Belakangan

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Soal Susunan Kabinet: PKB Sebut Gerindra Makmum Masbuq, Jadi Sebaiknya Dipikirkan Belakangan
Cak Imin dan Prabowo (Foto: Jawapos)

Jakarta, INDONEWS.ID - Di tengah penyusunan Kabinet Jokowi Jilid II, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempersoalkan kehadiran Partai Gerindra dalam koalisi pendukung pemerintah.

Adalah Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang menjelaskan maksud Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menyebut Gerindra makmum masbuq dalam koalisi Jokowi. Istilah ini dikaitkan dengan jatah menteri di Kabinet Jokowi Jilid II.

Menurut Jazilul, makmum masbuq adalah jamaah salat yang datang belakangan sehingga duduknya pun di barisan belakang.

"Masak (terlambat) duduknya di depan. Makmum masbuq juga mengulang sesuatu yang tidak dikerjakan oleh yang tidak terlambat. Ditanya komitmennya dulu," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini, Selasa, 15 Oktober 2019.

Seusai menemui Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tadi malam, Senin, 14 Oktober 2019, Muhaimin menyatakan menerima Gerindra yang sebelumnya rival dalam Pilpres 2019 bergabung ke koalisi Jokowi.

Namun, Dia menyebut Gerindra dengan istilah makmum masbuq.

"Iyalah, enggak apa-apa (masuk koalisi Jokowi). Tapi, ibarat kalau kita sedang salat itu ada imam dan makmum. Nah, makmum yang datangnya belakangan itu namanya makmum masbuq," ujarnya lalu kabur menaiki tangga kantor pusat PKB di Jakarta Pusat.

Gerindra disebut-sebut bakal mendapatkan dua kursi menteri di Kabinet Jokowi Jilid II periode 2019-2024.

Prabowo Subianto pun belakangan gencar gerilya politik ke sejumlah ketua umum partai koalisi Jokowi. Mulai dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarmoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum partai Golkar Airlangga Hartarto.

Jazilul mengibaratkan makmum yang datang duluan dan berada di baris terdepan layak mendapat unta. Dia berharap Presiden Jokowi mengutamakan partai yang lebih dahulu bergabung dalam Kabinet Jokowi Jilid II.

"Kalau dianalogikan dengan makmum masbuq, ya seperti itu. Yang datang belakangan ya dapat jatah belakangan," ucap petinggi PKB tersebut. *(Rikardo).

Artikel Terkait
Artikel Terkini
BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Raih Juara Dua "SPM Awards 2024", Pj Bupati Karanganyar: Tujuan Kami Bukan Penghargaan, Ini Hanya Bonus
Ini 5 Fitur Unggulan iPhone 15 Pro Max yang Perlu Anda Ketahui
Pj Bupati Maybrat hadiri Gala Dinner Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Menteri ATR/Kepala BPN Lakukan Peninjauan ke STPN untuk Menyapa Langsung Seluruh Taruna dan Taruni
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas