INDONEWS.ID

  • Sabtu, 23/11/2019 22:59 WIB
  • Gaet Investasi Papan Atas, Bahlil Akan Temui 10 CEO Korea Selatan

  • Oleh :
    • very
Gaet Investasi Papan Atas, Bahlil Akan Temui 10 CEO Korea Selatan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (Foto: ANTARA)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia akan melakukan pertemuan dengan sekitar 10 top manajemen dan Chief Executive Officer (CEO) dari korporasi-korporasi di Korea Selatan. Pertemuan itu guna membidik investasi first class dari negeri ginseng itu.

Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/11) mengatakan, kesepuluh perusahaan tersebut yakni, Lotte Corporation, Posco, Hankook Technology Group, SK E&C, CJ Group, LG Chem, GS Global, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Doosan Corporation, dan The Export Import Bank of Korea (KEXIM).

Pertemuan itu dilakukan saat mendampingi Presiden Jokowi di Korea Selatan. Seperti diketahui, Kepala BKPM dan sejumlah menteri lainnya ikut bersama Presiden Jokowi dalam beberapa acara resmi dan kenegaraan pada Konferensi Tingkat Tinggi 30th ASEAN-ROK Commemorative Summit yang berlangsung hingga 26 November 2019 mendatang.

Rizal mengatakan, selain mendampingi Presiden, Bahlil akan membicarakan potensi peningkatan investasi Korea Selatan di Tanah Air.

"Investasi Korea kan sekarang masih di posisi enam dan tujuh. Masih ada ruang yang besar bagi Korea untuk meningkatkan existing capacity berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

Rizal mengatakan sdenga mengundang korporasi kakap di Korea tersebut, Kepala BKPM ingin agar negara ini meningkatkan investasi first class mereka di Indonesia.

"Dari profil investor-investor yang diundang kelihatan bahwa Pak Kepala maunya Korsel meningkatkan investasi berbasis teknologi maju, memiliki proses alih teknologi dan peningkatan nilai tambah atas produk yang dihasilkan," ungkapnya.

Rizal mengatakan, Kepala BKPM menginginkan partisipasi Korea sejalan dengan program hilirisasi dan peningkatan Sumber Daya Manusia sebagaimana yang diinginkan oleh Presiden.

"Jadi, investasi yang masuk akan meningkatkan nilai tambah dari industri pengolahan. Ini bukan saatnya lagi mengundang investasi kelas dua tapi sudah first class. Tidak lagi impor bahan mentah dari Indonesia," katanya.

Rizal mengatakan, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sangat konsen dengan Korea. Pasalnya, selain sebagai salah satu sumber aliran Penanaman Modal Asing (PMA), negara gingseng ini masih menempatkan Indonesia di posisi ketiga sebagai negara destinasi investasi utamanya.

"Bahkan kita masih kalah dari Vietnam. Ini tantangan kita," katanya.

Berdasarkan data BKPM, total PMA Korea ke Indonesia dari 2014 hingga triwulan III-2019 sebesar 7,67 miliar dolar AS. Sektor atau industri yang dimasuki yakni mesin dan industri elektronik sebesar 14 persen pertambangan (12 persen), pakaian (8 persen), karet dan plastik (8 persen), dan lain-lain sebesar 51 persen. (Very)

Baca juga : Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan

 

Baca juga : Menko Airlangga Dorong Penguatan Pasar Tenaga Kerja Bagi Kaum Muda pada WEF Special Meeting
Artikel Terkait
Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Menko Airlangga Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
Menko Airlangga Dorong Penguatan Pasar Tenaga Kerja Bagi Kaum Muda pada WEF Special Meeting
Menikah di Balai Sarwono, Bregas Ingin Merasakan Atmosfer Adat Jawa yang Kental
Artikel Terkini
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah Kecam Pelarangan Ibadah di Tangerang
Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Bangun Ekosistem Toleransi Harus Jadi Perhatian Bersama
Mandiri Utama Finance Gelar MUF Auto Fest 2024 Fasilitasi Masyarakat Indonesia Miliki Kendaraan Impian
Basarnas Lakukan Penandatangan Loca dengan Pusat Informasi Aeronautika Perum LPPNPI
Tips Memilih Jasa Penagihan Hutang yang Terbaik
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas