Jakarta, INDONEWS.ID - Banjir yang melanda wilayah Jabodetabek diawal tahun ini merupakan sebuah musibah. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan bahwa dalam sebuah musibah, tidak ada yang bisa disalahkan.
Menurutnya, warga tidak bisa menyalahkan presiden atau pemerintah provinsi dalam musibah banjir ini. Dia mengungkapkan, warga yang menyalahkan artinya tidak mengerti bahwa banjir itu musibah.
"Kita dalam situasi ini enggak boleh menyalahkan siapa-siapa, beliau (Presiden dan Pemprov) enggak nyalahkan siapa-siapa. Yang nyalah-nyalahkan orang, itu enggak ngerti saja," ujar Fachrul di Kemenag, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Meskipun begitu, menurut Fachrul, masyarakat masih bisa meminta kepada pemerintah untuk bertanggung jawab. Namun, baiknya pemerintah pusat maupun provinsi telah mencoba bertanggung jawab mengatasi musibah banjir dengan baik.
Tidak hanya banjir saja, disampaikan Fachrul, pemerintah juga telah berupaya sebaik mungkin untuk mencegah banjir dengan membangun dua bendungan.
"Sudah banyak diimbau. Pak Presiden mengimbau empat langkah itu paling utama. Pertama memikirkan keselamatan rakyat, mereka jangan sampai enggak dapat makan, enggak dapat obat," ujar Fachrul.
Beliau juga mengatakan sama-sama dengan pemerintah pusat maupun daerah kedepannya membangun beberapa bendungan. Bagus sekali, beliau peduli sekali," tandasnya. (rnl)