Nasional

Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan

Oleh : very - Jum'at, 10/05/2024 13:26 WIB

Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo. (Foto: Kemenag.go.id)

Jakarta, INDONEWS.ID - Farhan Rizky Romadon melakukan tindakan kesatria dengan menghalau para pengeroyok mahasiswi Katolik dalam keributan di Pamulang beberapa waktu lalu. Atas aksinya itu, kepala Farhan sampai terluka.

Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengeapresiasi keberanian Farhan tersebut. Menurutnya, tindakan Farhan adalah bentuk keberanian menolak kekerasan.

"Aksi Farhan patut diapresiasi. Setiap kita sudah seharusnya menolak tindak kekerasan dan mengedepankan anti kekerasan. Ini bagian dari wujud sikap moderat," ujar Wibowo Prasetyo di Jeddah, Kamis (9/5/2024).

Seperti diberitakan, terjadi aksi penyerangan terhadap mahasiswa di Jalan Ampera, Babakan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) pada 5 Mei 2024. Saat kejadian, sejumlah mahasiswa tengah menggelar doa bersama (Rosario) sesuai ajaran agama Katolik.

Dikatakan Wibowo, persoalan keummatan sebaiknya diselesaikan dengan dialog, bukan kekerasan, apalagi sampai pengeroyokan. Jika didiskusikan dengan baik, Wibowo yakin akan didapat solusi bersama atas persoalan yang terjadi.

"Farhan bisa menjadi contoh bagi kita bersama tentang persahabatan universal, persahabatan yang tidak dibatasi sekat agama," sebut Wibowo.

"Farhan juga mengingatkan kita tentang pentingnya menolak tindak kekerasan dan mengedepankan dialog," sambungnya.

Kemenag terus berupaya menguatkan moderasi beragama. Ada empat indikator penguatan, salah satunya anti kekerasan. Tiga indikator lainnya adalah komitmen kebangsaan, toleransi, dan ramah terhadap tradisi. ***

Artikel Terkait