Jakarta, INDONEWS.ID – Menteri Agama Fachrul Razi mengungkapkan rencana pemerintah untuk memulangkan sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang pernah bergabung dengan ISIS yang saat ini berada di sejumlah negara di Timur Tengah. Menteri Agama mengatakan, pemerintah masih terus menggodok hal itu.
Pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam mengatakan, tak pantas seorang menteri mengungkap ke ruang publik sebuah rencana yang masih setengah matang.
“Menurut saya, Menteri Agama Fachrul Rozi (FR) sedang ‘bermain api’ ketika mengungkap di ruang publik rencana yang masih setengah matang terkait pemulangan 600 mantan kombatan ISIS dari Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (4/2).
Rencana yang berdampak strategis dan sensitif seperti itu, kata Hikam, sangat berbahaya bagi keamanan nasional (Kamnas) dan stabilitas RI jika diungkap di publik tanpa persiapan dan argumentasi yang solid.
Lagi pula, katanya, menteri teknis yang tidak langsung menangani soal terorisme, sangatlah aneh jika "bekoar" di publik mengenai masalah seperti itu.
“Yang paling pas adalah Menko Polhukam yang memang mengkoordinasi kebijakan dan eksekusinya terkait Kamnas, khususnya terorisme,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama mengatakan bahwa pemerintah saat ini masih mengkaji kemungkinan untuk memulangkan anggota ISIS ke Indonesia.
"Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait di bawah koordinasi Menkopolhukam. Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya," kata Fachrul di Jakarta, Selasa (4/2).
Ia mengatakan, pembahasan terkait hal itu terus dilakukan. Ada sejumlah masukan dari berbagai pihak, termasuk dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menggarisbawahi pentingnya upaya pembinaan jika mantan ISIS ini akan dipulangkan.
Meski demikian, Fachrul mengakui jika proses pembinaan itu bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, mereka adalah orang-orang yang sudah terpapar oleh idealisme yang sangat radikal.
"Kita akan terus upayakan langkah terbaik, dengan menjalin sinergi semua elemen masyarakat. Tidak hanya pemerintah, tapi juga LSM dan ormas keagamaan," tegasnya seperti dikutip sejumlah media.
Ia bertekad melanjutkan pengabdian mendukung kebijakan Indonesia Maju dan mengawal kerukunan dan persatuan bangsa.
Kementerian Agama di bawah kepemimpinannya, kata Fachrul, juga akan terus menggerakkan penguatan moderasi beragama. Masyarakat terus diberi pemahaman keagamaan tentang pentingnya nilai-nilai moderasi dan toleransi sehingga tidak terus terjebak dalam pemahaman yang terlampau ekstrem.
"Semua kita ajak dan bina untuk mendekat pada titik gravitasi kesetimbangan, berupa moderasi beragama. Semoga, hal ini juga bisa dilakukan kepada para Eks ISIS jika mereka akan dipulangkan," pungkasnya. (Very)