Jakarta, INDONEWS.ID – “Doa dari orang benar sangat kuat dan efektif,” demikian Robert Bala, mewakili Manajemen Sekolah Tunas Indonesia dalam sambutan mengawali kegiatan ‘Pray For Wuhan’.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (25/2) itu, bertujuan untuk meningkatkan solidaritas, simpati, dan empati, dan mengajak semua stakeholder Sekolah Tunas Indonesia yaitu siswa, orang tua, guru, staff, untuk bersama-sama berdoa dan ada Bersama orang Wuhan dan puluhan ribu yang terinfeksi Virus Corona.
Kegiatan yang dilaksanakan di sekolah yang bertempat di Jl. Raya Jombang no 18 Bintaro Sektor IX ini dihadiri sekitar 1000 orang tersebut, diawali dengan lagu-lagu Bahasa Mandarin. Lagu-lagu itu mengungkapkan solidaritas dan rasa cinta satu sama lain yang tidak memandang suku, agama, dan ras.
Selain lagu, para siswa dan guru membawakan doa lintas agama dalam Bahasa berbeda. Siswa muslim membawakan doa dalam Bahasa Arab. Siswa Kristen Protestan membawakan doa dalam Bahasa Mandarin. Siswa Katolik membawakan doa dalam Bahasa Inggris. Dan siswa Hindu membawakan doa dalam Bahasa Indonesia. Semuanya berisi permohonan agar para korban dapat kuat berjuang.
(Para siswa menerbangkan balon yang di dalamnya berisi doa untuk warga di Wuhan. Foto: Ist)
Sebagai puncak acara, diterbangkan 250 balon ke udara. Dalam balon-balon tersebut telah diisi dengan doa para siswa dan guru yang telah ditulis seminggu sebelumnya. Semuanya menambah semarak.
Ade Rosma Manalu, Kepala Sekolah SD Tunas Indonesia mengungkapkan bahwa anak-anak menulis doa dengan penuh kesungguhan. “Doa-doa itu saat diterbangkan dan diiringi dengan lagu ‘Heal The World’, ada anak yang meneteskan air mata karena terharu,” ujarnya melalui siaran pers.
Selain itu, sebuah spanduk besar telah berisi ungkapan doa dari orang tua, guru, siswa.
Sehari sebelumnya, para orang tua secara spontan menuliskan doanya. Beberapa ungkapan menarik seperti “Saya berdoa agar para ilmuwan menemukan antivirus untuk kesembuhan penderita”, “Setelah kesedihan pasti ada kebahagiaan”, “Saya berdoa semoga Tuhan menyembuhkan orang dari Virus Corona”, dan ratusan komentar menyentuh hati.
Ibu Winita E Kusnandar, Ketua Yayasan Tunas Indonesia Jaya, sekaligus sebagai inisiator kegiatan ini mengungkapkan bahwa rasa simpati dan solidaritas seperti ini ingin ditanamkan dan tertinggal kuat dalam batin siswa.
“Dari kecil mereka harus terus memiliki dan terus mengembangkan rasa solider dan kelak sebagai ilmuwan, mereka dapat membagikan ilmunya untuk kesejahteraan banyak orang,” ujarnya. (Very)