INDONEWS.ID

  • Minggu, 08/03/2020 19:01 WIB
  • Soal Stafsus Milenial Minim Gebrakan, Adian Sebut Mereka Hanya Jadi Pajangan di Istana

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Soal Stafsus Milenial Minim Gebrakan, Adian Sebut Mereka Hanya Jadi Pajangan di Istana
Para Staf Khusus Stafsus Presiden Joko Widodo saat diperkenalkan ke publik oleh Jokowi di Istana Merdeka (Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tujuh Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari kalangan milenial cendrung dilihat sebagai pajangan semata. Hal itu, lantaran keberadaan mereka di ring satu lingkaran Istana, sejak diperkenalkan Jokowi  hingga kini belum tampak melakukan sesuatu  luar biasa bagi bangsa ini. 

Hal itu dikatakan Anggota Komisi I DPR RI Adian Napitupulu ketika menjadi pembicara  program 'Ngomongin Politik' (Ngompol) di Jakarta. 

"Saya sedang menunggu apa yang sedang dikerjakan oleh stafsus milenial ini. Maksudnya, bidang mereka apa dan segala macam belum kelihatan," ujar Adian di sela-sela acara pada Jum'at (7/3/2020).

Mantan aktivis Forum Kota (Forkot) yang kini menjadi politisi PDIP ini mengatakan para stafsus milenial ini harusnya menunjukkan kepada publik, mereka bukan pajangan semata. Caranya, kata Adian, mereka harus bekerja lebih giat dibanding presiden.

"Kalau mereka tidak berbuat apa-apa, ya saya setuju. Makanya, supaya tidak dibilang pajangan mereka harus berbuat sesuatu. Saya kira ada banyak cara bos," ucapnya.

lebih jauh pentolan aktivis'98 ini tak menaklukmi fakta jika para stafsus milenial dilahirkan dan besar dalam iklim yang berbeda dengan yang dialaminya. Meski demikian, para stafsus milenial dinilai tetap harus memahami dengan baik persoalan yang dihadapi bangsa ini.

"Jadi, mereka harus bersentuhan langsung, tidak lagi dengan buku tetapi dengan realita kehidupan. Kalau misalnya diskusi, lu mau diskusi tentang persoalan tanah, ya panggil korban-korban konflik agraria, diskusikan, buat perbandingan, buat tabulasi," tegasnya.

Untuk itu, Adian berharap para stafsus milenial turun langsung ke tengah-tengah masyarakat, seperti yang dilakukan Jokowi selama ini. Tujuannya, untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat.

"Gue berharap begitu, kalau perlu mereka turun ke bawah, kerja. Mereka harus lebih banyak turun daripada Jokowi, namanya juga staf. Masa majikan harus kerja lebih giat dari pembantu," pungkas Adian.*(Rikardo)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Depan Pendidikan Era Digital, Tingkatkan Literasi dan Manfaatkan Teknologi
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas