INDONEWS.ID

  • Rabu, 11/03/2020 08:30 WIB
  • Pesan Terakhir Pasutri di Malang yang Bunuh Diri: Jadikan Kami Satu Liang Lahat

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Pesan Terakhir Pasutri di Malang yang Bunuh Diri: Jadikan Kami Satu Liang Lahat
Ilustrasi orang bunuh diri (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pasutri di Kabupaten Malang ditemukan tewas di dalam rumahnya. Mereka diduga bunuh diri.

Penyelidikan masih dilakukan aparat kepolisian. Hasil identifikasi mengungkap bahwa kedua korban yakni JW (42) dan YI (38). Mereka tinggal di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Baca juga : Kronologi Eks Kepala BPN Denpasar Bunuh Diri usai Diperiksa terkait Kasus Korupsi

Pasutri itu ditemukan tewas pertama kali oleh anak laki-lakinya yang masih berusia 15 tahun, sekitar pukul 08.00 WIB.

Posisi kedua jasad korban saat pertama kali ditemukan berada di dalam kamar. JW dalam posisi gantung diri. Sementara YI berada di atas tempat tidur dengan bagian hidung mengeluarkan busa berwarna putih.

Baca juga : Densus 88 Geladah Kontrakan Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan

"Soal penyebab kematian masih kita selidiki," ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (10/3/2020).

Hasil Penyelidikan

Baca juga : Kadiv Humas Polrestabes Medan : Pelaku Lolos Dari Pemeriksaan

Hasil penyelidikan yang dilakukan polisi memastikan pasutri yang ditemukan tewas tersebut murni melakukan bunuh diri. Sang suami gantung diri, sedangkan istrinya minum racun.

Teka-teki itu terjawab karena dari hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban. Seperti yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Malang AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo.

"Hasil pemeriksaan yang melibatkan tenaga medis itu menguatkan jika kematian kedua korban disebabkan karena bunuh diri. Karena tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," tegas Andaru saat dikonfirmasi melansir detikcom, Selasa (10/3/2020).

Andaru menambahkan, olah TKP juga tak menemukan adanya kerusakan pada tempat tinggal korban yang berada di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

"Selain tidak ada tanda-tanda kekerasan, olah TKP juga tak menemukan kerusakan pada tempat tinggal korban. Termasuk hilangnya harta benda milik korban," imbuhnya.

Polisi sebelumnya menjelaskan hasil identifikasi kedua korban. Pasutri itu yakni JW (42) dan YI (38).

Pasutri itu ditemukan tewas pertama kali oleh anak laki-lakinya yang berusia 15 tahun, sekitar pukul 08.00 WIB. Posisi kedua jasad korban saat pertama kali ditemukan berada di dalam kamar.

JW dalam posisi gantung diri. Sementara YI berada di atas tempat tidur dengan bagian hidung mengeluarkan busa berwarna putih. Fakta itu menguatkan bahwa korban meninggal karena bunuh diri dengan menenggak bahan beracun.

Bunuh Diri

"Hasil pemeriksaan oleh tim medis di TKP, bahwa korban pria murni bunuh diri dengan cara gantung diri. Sementara korban perempuan yang juga istrinya meninggal karena mengonsumsi bahan beracun. Itu berdasarkan buih warna putih yang keluar dari bagian hidung korban," pungkas Andaru.

Pasangan itu ingin dikubur dalam satu liang lahad. Permintaan itu mereka tulis dalam selembar surat wasiat dari tiga lembar yang ditemukan polisi saat olah TKP.

"Jadikan kami satu liang lahat," berikut permintaan yang tertulis dalam surat wasiat seperti yang dilihat detikcom.

Sementara dalam dua surat wasiat lainnya, pasutri itu meminta maaf kepada anak dan keluarga, serta meminta tiga buah hatinya hidup rukun selamanya. Kedua jenazah korban telah dimakamkan.

"Ada surat wasiat yang kita temukan saat olah TKP. Isi surat meminta agar anak-anak korban bisa hidup rukun," pungkas Andaru.*(Rikardo). 

Artikel Terkait
Kronologi Eks Kepala BPN Denpasar Bunuh Diri usai Diperiksa terkait Kasus Korupsi
Densus 88 Geladah Kontrakan Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
Kadiv Humas Polrestabes Medan : Pelaku Lolos Dari Pemeriksaan
Artikel Terkini
Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat
Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas