INDONEWS.ID

  • Minggu, 22/03/2020 11:01 WIB
  • Di Italia, Corona Rengut Korban Jiwa Tembus 800 Orang dalam Sehari

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Di Italia, Corona Rengut Korban Jiwa Tembus 800 Orang dalam Sehari
Kota Milan sepi pengunjung menjadikan kota itu seperti "kota mati" usai pemerintah setempat memberlakukan kebijakan "lockdown" di seluruh wilayahnya (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Berdasarkan data Worldometers, Italia memiliki lebih dari 53 ribu kasus Covid-19. Sebanyak 4.825 di antaranya meninggal dan 6 ribu lainnya kembali sehat.

Dilaporkan, sebanyak 800 orang meninggal dalam sehari, Sabtu (21/3). Dengan demikian, jumlah meninggal akibat virus corona di Italia menjadi yang mencapai sepertiga penderita SARS-COV-2 yang meninggal di dunia.

Baca juga : Harap Waspada! Kasus Covid-19 Bertambah 4.071 Hari Ini

Saat ini, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Italia sudah menyalip China, Kamis (19/3). Total kematian di Italia pun melebihi laporan China dan Iran.

Meski demikian, para ahli kesehatan meragukan traparansi Iran dan berspekulasi angka kematian negara itu mungkin sebenarnya lebih tinggi.

Baca juga : Corona Kembali Melonjak, Satgas Covid-19 Beberkan Penyebabnya

Kepala Institut Kesehatan Italia, Silvio Brusaferro, meminta para penduduk lanjut usia untuk tetap di dalam rumah sepanjang hari. Sebab, rata-rata usia penduduk korban meninggal di Italia ada di angka 78,5.

"Jika Anda tidak mengikuti segala aturan (pemerintah), maka Anda membuat segalanya makin sulit," jelas ahli medis ternama di Italia, seperti dikutip AFP.

Baca juga : Bahaya! Corona Melonjak, China Kembali Terapkan Lockdown

"Jika Anda menuruti, maka kita bisa membuat wabah ini melambat,"ungkap Silvio.

Pemerintah Italia pun memperketat pengawasan terhadap orang-orang yang berkeliaran di luar rumah. Polisi di Roma mengecek dokumen dan memberikan denda bagi mereka yang ada di luar tanpa alasan yang kuat.

Mereka yang hendak berbelanja diminta berbaris di depan pintu toko. Hal ini dilakukan untuk menjaga jumlah orang yang ada di dalam toko tidak terlalu banyak dalam satu waktu.

Penduduk yang melakukan lari pagi diminta mengurangi jumlah putaran dan waktu mereka berada di luar ruangan.

Selain itu mereka yang berjalan-jalan akan didenda jika mereka melanggar aturan. Sebab, mereka dilarang untuk berjalan-jalan di taman atau berhenti di tempat bersejarah untuk mengabadikan kota tanpa manusia itu.

Pemerintah Italia yakin pengawasan ketat dan denda akan berhasil. Meski ia pun tahu kalau kebijakan ini akan berdampak pada terpuruknya ekonomi Italia dalam jangka pendek.

Angka kematian di Italia terus bertambah secara eksponensial tiap pekan. Kematian akibat Covid-19 di negara itu seakan terus memecahkan rekor baru.

Di Lombardy, wilayah yang terkena dampak terburuk Covid-19 rencananya bakal diberlakukan aturan yang lebih ketat. Mulai Minggu (22/3), warga bakal dilarang melakukan lari dan kegiatan luar ruang lain.*(Rikardo).

Artikel Terkait
Harap Waspada! Kasus Covid-19 Bertambah 4.071 Hari Ini
Corona Kembali Melonjak, Satgas Covid-19 Beberkan Penyebabnya
Bahaya! Corona Melonjak, China Kembali Terapkan Lockdown
Artikel Terkini
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Masa Depan Pendidikan Era Digital, Tingkatkan Literasi dan Manfaatkan Teknologi
Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Salah Satu Tertinggi di Kawasan Asia Tenggara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas