INDONEWS.ID

  • Minggu, 22/03/2020 21:30 WIB
  • Hebat! Kisah Anak SMA Bikin Website Khusus Update Kasus Corona di Seluruh Dunia

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Hebat! Kisah Anak SMA Bikin Website Khusus Update Kasus Corona di Seluruh Dunia
Pelajar SMA dari Mercer Island High School, Seatle, AS Avi Schiffmann pembuat Website Update Kasus Virus Corona di Seluruh Dunia (Foto: Instagram/@avischiffmann)

Jakarta, INDONEWS.ID - Saat kepanikan melanda di berbagai negara akibat virus Corona, ditambah munculnya oknum-oknum tak bertanggungjawab yang sengaja menaikkan harga masker dan hand sanitizer berkali-kali lipat, masih ada segelintir orang yang melakukan hal bermanfaat.

Bangganya lagi, tindakan mulia dan patutu dipuji itu justru dilakukan oleh seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) bernama Avi Schiffmann asal Seattle, Amerika Serikat.

Remaja berkacamata ini menciptakan situs khusus untuk meng-update data penyebaran virus Corona di seluruh dunia bernama ncov2019.live. Situs ini menunjukkan secara real time perkembangan pasien-pasien positif virus Corona di seluruh dunia: mulai dari jumlah yang terinfeksi, pasien meninggal dan sembuh.

Seperti dikutip dari Bored Panda, Avi Schiffmann yang mengelola situs buatannya sendiri itu, menghabiskan waktu hingga 6 jam sehari untuk mengembangkannya.

Avi juga memanfaatkan hari liburnya di akhir pekan untuk menyempurnakan situs tersebut. Bekerja lembur hingga pukul 7 pagi. Kini situs ncov2019.live sudah dilihat jutaan kali sejak diluncurkan akhir Desember lalu.

Pelajar yang tengah duduk di bangku SMA di Mercer Island High School ini meluncurkan situsnya pada Desember 2019.

Situs ncov2019.live menampilkan data terkini tentang poulasi pasien virus Corona setiap 10 menit di seluruh duni. Hingga saat ini tercatat sudah lebih dari 60 negara yang terinfeksi virus tersebut.

Avi melakukannya dengan menghimpun data dari World Health Organization, Centers for Disease Control and Prevention juga departemen kesehatan lokal di masing-masing negara.

Data yang dihadirkan Avi di situsnya juga mudah dibaca dan dipahami dengan menghadirkan fakta-fakta singkat juga pemetaan di setiap negara.

"Menurutku akan sangat keren jika ada situs yang bisa jadi wadah seluruh informasi dari semua sumber. Intinya tujuanku adalah menciptakan sesuatu yang bisa menunjukkan data seakurat mungkin karena selama ini banyak informasi keliru yang beredar luas," ujar Avi Schiffmann kepada Today.

Selain mengelola sendiri situs ciptaannya, Avi Schiffmann juga terbuka dengan informasi-informasi dari pembaca selama datanya akurat. Dia bercerita sering kali mendapatkan pesan dari pembaca apabila data yang disediakannya tidak akurat.

Seperti yang beberapa waktu lalu dialaminya. Avi Schiffmann bercerita bahwa sistemnya disusupi bug yang cukup masif. Akibatnya data kasus virus Corona menggelembung hingga dua kali lipat.

"Aku mendapat ratusan email. Tapi untungnya aku sudah bisa mengatur server-nya," ucapnya.

Tidak hanya menyediakan data terbaru, situs yang diciptakan Avi Schiffmann juga memberi informasi tentang status `travel advisory` atau imbauan perjalanan yang ditetapkan berbagai negara. Secara garis besar status peringatan perjalanan tiap negara ada empat level.

 

Level 1 adalah Watch; tindakan pencegahan biasa. Level 2 adalah Alert; kewaspadaan ditingkatkan. Level 3 Warning; hindari perjalanan tidak penting. Terakhir, level 4 dilarang melakukan perjalanan ke negara terkait.

Lewat situsnya Avi juga menjelaskan serba-serbi tentang virus Corona, cara pencegahan dan tips melakukan sejumlah persiapan apabila virus penyebab penyakit COVID-19 itu sampai menjadi pandemik.

Mulai dari makanan apa saja yang perlu di-stok, obat-obatan, finansial hingga perlengkapan yang sekiranya diperlukan untuk mencegah tertular virus Corona.

Avi mengaku dirinya juga khawatir dengan penyebaran virus Corona yang begitu cepat. Terlebih lagi jika virus tersebut sampai masuk ke negara bagian dia tinggal di Washington. Maka dari itu dia memutuskan melakukan hal yang berguna bagi dunia.

"Sejujurnya memang menakutkan. Tidak banyak orang yang siap. Sangat memprihatinkan betapa dunia tidak siap dengan ini," pungkasnya.*(Rikardo). 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital
Hari Ulang Tahun ke 15 Kabupaten Maybrat Diwarnai Peluncuran Program PAITUA
Bupati Tanah Datar Serahkan Santunan BPJS Ketenagakerjaan
Dianggap "Lahan Tak Bertuan", Sekolah Sering Jadi Tempat Penyemaian Ideologi Radikal
Kunker ke Halmahera Timur, Kepala BSKDN Beberkan Strategi Menjaga Keberlanjutan Inovasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas