INDONEWS.ID

  • Minggu, 22/03/2020 20:59 WIB
  • Kronologi Seorang Anggota Dewan di NTT Maki dan Tantang Imam Katolik "Adu Jotos"

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Kronologi Seorang Anggota Dewan di NTT Maki dan Tantang Imam Katolik "Adu Jotos"
Ilustrasi

Kupang, INDONEWS.ID - Anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dari Fraksi Nasdem, Hendrik Babys melakukan tindakan tidak terpuji. Pasalnya, Ia secara arogan menantang seorang imam atau pastor Katolik untuk "bakupukul" atau berduel di hadapan umat dan warga.

Demikian keterangan yang diberikan Romo Yeremias Yohanes Watimena yang kini bertugas sebagai Pastor Co-Stasi St. Dominikus Noemuke, Keuskupan Agung Kupang (KAK), Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Ia benar. Anggota DPRD TTS dari Fraksi Nasdem atas nama Hendrik Babys menantang saya untuk berduel atau bakupukul,” terang Romo Watimena kepada para wartawan di Mapolres TTS, seperti dikutip HalamanSembilang.com Sabtu (21/3/2020) siang.

Selain menantang berduel, kata Romo Watimena, sang anggota dewan juga melontarkan kata-kata kotor kepadanya di hadapan umat dan warga.

"Dan tantangannya itu disaksikan pula umat dan warga. Dia juga mencaci maki saya dengan kata-kata sangat kotor di depan banyak orang. Karena itu saya laporkan dia ke polisi untuk diproseshukum," tutur Romo Watimena.

Kendati sudah memaafkan, Romo Watimena tetap melaporkan Hendryk Babys untuk diproses secara hukum atas perbuatannya. Hal ini, tambah Romo Watimena, untuk menimbulkan efek jera kepada pejabat manapun yang bersikap arogan dan sewenang-wenang kepada orang lain. Apalagi kepada tokoh agama.

Kronologis Kejadian

Romo Watimena mengisahkan kronologis kejadian Hendrik Babys menantang dirinya untuk "bakupukul" terjadi di depan rumah jabatan Kades Noemuke, Kamis (19/3/2020) lalu.

Awalnya ia hendak mengklarifikasi bahasa yang disampaikan Hendrik Babys kepada umat Katolik bahwa dirinya cuma seorang Romo yang “kecil”.

Bahkan secara angkuh Hendrik Babys menyebutkan bahwa dirinya bisa ‘memerintahkan’ Uskup Kupang untuk memindahkan Romo Watimena ke wilayah terpencil.

“Romo Yerimias Watimena itu kerjanya cuma makan, tidur dan berak saja. Tidak ada kerja lain,” kata Romo Watimena mengutip perkataan Hendrik Babys kepada umat Katolik.

Ketika bertemu Hendrik Babys, lanjut Romo Watimena, ia justru disambut dengan caci maki bilang babi dan anjing.

Bahkan mendorong dirinya hingga hampir terjatuh bahkan nyaris menganiaya dirinya. Romo Watimena memilih menghindar dan berjalan menuju ke mobilnya.

Namun Hendrik Babys terus membuntutinya dari belakang sambil berteriak mencaci maki Romo Watimena.

“Dia mengusap-usap tinjunya di aspal jalan sambil berteriak-teriak minta layani dia untuk berkelahi satu lawan satu. Tapi saya naik ke mobil dan pergi. Jika saya ladeni, bisa terjadi kerusuhan besar-besaran. Makanya saya memilih menghindar dan melapor polisi saja,” tandas Romo Watimena.

Hendrik Babys yang dikonfirmasi via telepon genggamnya mengatakan sudah mendengar informasi ia dilaporkan ke polisi.

“Silahkan saja lapor polisi. Siapa takut?” tukasnya kesal.

Tanggapan Bupati TTS

Sementara itu Bupati TTS, Pieter Tahun, yang dimintai tanggapan secara terpisah, meminta masyarakat dan umat Katolik di Kabupaten TTS agar menahan diri dan tidak bertindak anarkis.

“Tidak usah memberi reaksi berlebihan. Karena masalah ini sudah dilaporkan ke polisi, biarkan proses itu berjalan. Kita mengawal saja proses itu supaya cepat selesai. Mari kita menjaga persatuan, menghormati dan menjaga sikap toleransi serta menjaga martabat sebagai orang Timor,” pinta Bupati TTS. *(Rikardo)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Indonesia Sambut Baik dan Dorong Kolaborasi dalam Perkuat Ketahanan Pangan melalui IDMA Exhibition dan TABADER Summit 2024
Nanik Yuliati, Pensiunan Guru Senang Bersama Mekaar Usahanya Berkembang
Soal Laka BUS PO Putera Fajar, Komisioner Kompolnal: Biar Tak Terulang Lagi, Utamakan Pencegahan dari Hulu ke Hilir
LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi
Pj Bupati Maybrat menerima kunjungan kerja dari Kepala BPJS Kesehatan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas