INDONEWS.ID

  • Selasa, 24/03/2020 14:01 WIB
  • Peter F. Gontha: RR Itu Setia Terhadap Cita-cita, Bukan pada Individu

  • Oleh :
    • very
Peter F. Gontha: RR Itu Setia Terhadap Cita-cita, Bukan pada Individu
Duta Besar RI untuk Polandia Peter Gontha. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID Duta Besar RI untuk Polandia Peter Gontha mengungkapkan bahwa komentar-komentar tentang Rizal Ramli (RR) di media sosial itu sangat “cemen”, alias terbawa dalam perasaan.

Dia mengatakan bahwa orang yang berkomentar tersebut sejatinya tidak mengetahui karakter ekonom senior itu sebagai seorang yang teguh pada pendirian dan cita-citanya.

Baca juga : Wawancara Khusus Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Tentang BLBI

“RR itu setia terhadap cita-cita, bukan individu, berlaku sejak era Soeharto,” ujar Peter Gontha.

Dia mengatakan bahwa orang mengeritik Rizal Ramli dipastikan tidak mengenal diri mantan Menko Kemaritiman itu. “Kayak nggak kenal RR aja? I demand an apology .. disuruh Luhut ya ?,” kata Peter yang juga adalah sahabat Rizal Ramli dan Luhut Binsar Panjaitan itu.

Baca juga : Raih Gelar Doktor, Stafsus Mendagri Herry Heryawan Berhasil Pertahankan Disertasi Tentang Pemolisian Demokratis

Seperti diketahui, Rizal Ramli akhir-akhir ini sering kali diserang karena berbagai pernyataannya yang mengeritik kebijakan ekonomi pemerintah. Padahal, kritik tersebut berdasarkan argumentasi yang kuat, dan teruji dalam sejarah.

Selain itu, kritik yang dilontarkan Rizal Ramli hanya untuk kepentingan bangsa dan negara dan bukan untuk kepentingan pribadi dan keluarganya. Rizal Ramli sudah selesai dengan kepentingan dirinya sendiri. Baginya, keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi, vox populi suprema lex.

Baca juga : Atikoh soal Pendidikan Anak: Menolak Supir Membuka Pintu Mobil untuk Alam Ganjar

Saat terjadi krisis keuangan di Indonesia pada tahun 1997/1998, Peter F.Gontha menampilkan pendapat ekonom senior Amerika Serikat Steve Hanke, yang menyarankan agar Rupiah dipatok (pegged) terhadap Dolar AS. Tapi Presiden Soeharto akhirnya termakan bujuk rayuan Direktur Eksekutif IMF, Michel Camdesus, untuk mengambangkan saja nilai Rupiah. Hal ini akhirnya menjadikan Rupiah babak belur, nyungsep di atas Rp15.000/USD. (Very)

Artikel Terkait
Wawancara Khusus Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Tentang BLBI
Raih Gelar Doktor, Stafsus Mendagri Herry Heryawan Berhasil Pertahankan Disertasi Tentang Pemolisian Demokratis
Atikoh soal Pendidikan Anak: Menolak Supir Membuka Pintu Mobil untuk Alam Ganjar
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas