INDONEWS.ID

  • Minggu, 10/05/2020 12:45 WIB
  • Ketua BNPB Doni Monardo Ulang Tahun, Pemred INDONEWS.ID Ucapkan Selamat

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Ketua BNPB Doni Monardo Ulang Tahun, Pemred INDONEWS.ID Ucapkan Selamat
Ketua BNPB Doni Monardo bersama Pemred INDONEWS.ID Asri Hadi (Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Hari ini, 10 Mei 2020 menjadi hari bahagia Ketua Badan Nasional Penanggulngan Bencana (BNPB) Doni Monardo. 

Jenderal Kopassus itu diketahui sedang berulang tahun. Doni diketahui lahir di Cimahi pada 10 Mei 1963 silam. Ini artinya, Kopassus itu kini menginjak usia ke-57 tahun.

Baca juga : Mengenal 3 Alumni SMA Negeri 3 Jakarta: dari Tokoh Reformasi hingga Menteri

Kendati ada yang berbeda dari momen ulang tahun kali ini karena harus fokus menangani bencana pandemi Covid-19. Namun ucapan selamat tetap berdatangan dari  keluarga tercinta dan para sahabat. Salah satunya dari Pemimpin Redaksi INDONEWS.ID Asri Hadi.

Asri Hadi menyampaikan ucapan selamat atas momen ulang tahun Letjen TNI Doni Monardo. Asri mendoakan para sahabatnya itu umur yang panjang, kesehatan yang berlimpah dan semangat dalam menjaga bangsa dari ancaman virus corona yang belum tahu pasti kapan berakhir. 

"Semoga pak Doni senantiasa diberi kesehatan dan umur panjang agar bisa menjalankan tugas dan panggilannya menjaga bangsa ini dari ancaman virus Corona yang mematikan," ungka Asri kepada indonews.id, Minggu (10/5/2020). 

Untuk diketahui, Doni dipercayai Jokowi untuk mengemban amanah sebagai Ketua BNPB sejak 7 September 2015.

Secara resmi, Jokowi melantik Ketua BNPB Doni Monardo pada Rabu, (9/1/2019) lalu. Letjen TNI mantan Kopassus itu dipercaya karena latar belakang dan pencapaian Doni.

Seperti dikutip dari Kompas.com, Doni pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer dua daerah, yaitu Pangdam Pattimura dan Pangdam Siliwangi.

Jabatan sebagai Pangdam XVI Pattimura (wilayah Maluku dan Maluku Utara) dipegang oleh Doni mulai 31 Juli 2015 selama dua tahun. Selama itu, ia menerapkan gagasan "emas biru" dan "emas hijau" sebagai lambang kekayaan alam Maluku.

"Emas biru" digunakan untuk menyebut kegiatan ekonomi berbasis kelautan. Sementara "emas hijau" digunakan untuk pelestarian lingkungan hidup.

Kinerjanya memimpin wilayah militer di Maluku tersebut dinilai cukup sukses. Setelah itu, Doni kembali dipercaya menjadi pangdam di daerah lain, yakni Kodam III Siliwangi yang membawahi wilayah Banten dan Jawa Barat.

Ia dilantik pada 14 November 2017 di Makodam III/Siliwangi, Bandung. Tidak begitu lama, Doni memimpin Kodam III/Siliwangi kurang lebih hanya sekitar enam bulan, dan lengser pada 23 Maret 2018.

Mantan Kopassus ini juga merupakah pencetus Citarum Harum. Doni berhasilan mencetuskan sebuah program berbasis pelestarian lingkungan bertajuk "Citarum Harum" saat masih memimpin di sana.

Program ini fokus pada upaya pembersihan Sungai Citarum yang sebelumnya kotor dan tercemar. Ini disebabkan banyak sampah rumah tangga karena letak sungai ada di belakang permukiman warga.

Ia pun menawarkan gagasan yang menjadikan Sungai Citarum bukan sebagai halaman belakang, tetapi halaman depan rumah warga. Dengan demikian, kebersihannya akan selalu diperhatikan dan dijaga.

Pasca-tonggak kepemimpinan bergulir, dan ia tidak lagi menjadi pangdam di wilayah tersebut, program Citarum Harum tetap akan dilanjutkan dilanjutkan di bawah pangdam yang baru.

Selain itu, dalam perjalanan kariernya bersama TNI Angkatan Darat, Doni Monardo memulainya dari Komando Pasukan Khusus.

Dia bersama korps baret merah sejak 1986. Doni sudah banyak menduduki banyak jabatan, termasuk di luar Kopassus, salah satunya bersama Pasukan Pengamanan Presiden.

Hingga kemudian, Doni Monardo dipercaya menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2014-2015.

Fakta lainnya, Doni Monardi juga pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada tahun 2012-2014.

Ia bertanggung jawab secara langsung atas keselamatan orang nomor satu di Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.
Menariknya, Doni Monardo juga sempat bertanggung jawab atas keselamatan Joko Widodo dan Jusuf Kalla setelah keduanya menang Pemilu Presiden 2014.

Berikutnya, pada 16 Maret 2011 saat Kapal Sinar Kudus dibajak oleh perompak asal Somalia dan 20 awaknya disandera, Doni terlibat dalam upaya pembebasannya.

Ia saat itu tergabung dalam Satgas Merah Putih dan diterjunkan dalam misi pembebasan sandera. Operasi pembebasan saat itu berlangsung selama beberapa pekan.

Doni Monardo bersama anggotanya melakukan pengejaran kawanan perompak hingga garis pantai Somalia. Kapal-kapal perompak ditenggelamkan, dan para pelaku dihabisi.

Setelah operasi dinyatakan berhasil, Doni mendapatkan kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal. Semenjak saat itu, kariernya pun melejit, mulai menjadi Pangdam di dua wilayah militer, Komandan Paspampres, hingga Danjen Kopassus.

Artikel Terkait
Mengenal 3 Alumni SMA Negeri 3 Jakarta: dari Tokoh Reformasi hingga Menteri
Artikel Terkini
DR Rizal Sukma Terpilih menjadi Anggota Board of Advisers International IDEA
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas