INDONEWS.ID

  • Senin, 25/05/2020 14:01 WIB
  • Kemenkes Keluarkan Protokol Kesehatan Sektor Usaha Barang dan Jasa Sambut New Normal

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Kemenkes Keluarkan Protokol Kesehatan Sektor Usaha Barang dan Jasa Sambut New Normal
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah bersiap-siap membuka gerbang perekonomian di tengah pandemi virus corona (new normal). Salah satu protokol yang sudah dirilis adalah untuk sektor perdagangan barang dan jasa. Dalam peraturan itu, pedagang wajib membatasi akses keluar masuk pengunjung untuk menghindari kerumunan.

Peraturan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.01/Menkes/335/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di Tempat Kerja Sektor Jasa dan Perdagangan (Area Publik) dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Rabu (20/5).

Baca juga : KPK Panggil 2 Saksi Terkait Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengeluarkan menjelaskan tata cara pedagang baik jasa maupun barang dalam situasi new normal. Salah satunya harus mencegah kerumunan pengunjung dengan cara membatasi akses masuk orang ke dalam toko.

"Mengontrol jumlah pelaku usaha/pelanggan yang dapat masuk ke sarana ritel untuk membatasi akses dan menghindari kerumunan," imbuh Terawan, dikutip Senin (25/5).

Baca juga : Status Endemi Covid: Momentum Sadar Hidup Sehat

Cara lainnya untuk membatasi jumlah pengunjung adalah dengan menerapkan sistem antrean di pintu masuk sambil menjaga jarak fisik minimal satu meter. Pelaku usaha juga bisa menandai lantai atau area yang ramai supaya pengunjung tetap membatasi jarak satu sama lain.

Sistem take away atau belanja online juga bisa diterapkan demi mencegah kerumunan. Pelaku usaha juga bisa menetapkan jam layanan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah daerah.

Baca juga : Kemenkes Berikan Pendampingan Hukum Untuk 2 Dokter Teraniaya di Lampung

"Melakukan upaya untuk meminimalkan kontak dengan pelanggan, menggunakan flexy glass di meja atau counter, dan mendorong penggunaan metode pembayaran non tunai," kata Terawan.

Kemudian, bagi pengurus atau pengelola tempat kerja atau pelaku usaha wajib menetapkan protokol kesehatan, seperti melakukan disinfektan secara berkala, menyediakan fasilitas cuci tangan, mewajibkan penggunaan masker, termasuk melakukan pengecekan suhu badan.

"Memasang media informasi untuk mengingatkan pekerja, pelaku usaha, pelanggan atau konsumen dan pengunjung agar mengikuti ketentuan pembatasan jarak fisik dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau handsanitizer serta kedisplinan menggunakan masker," jelasnya.

Bagi pekerja, agar memastikan kondisinya sehat sebelum berangkat kerja. Pekerja yang memiliki gejala sakit diharapkan segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

Pekerja juga menggunakan pakaian khusus kerja dan mengganti pakaian saat selesai bekerja, tidak lupa menggunakan masker saat berangkat dan pulang kerja.

"Segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah. Bersihkan handphone, kacamata, tas, dan barang lainnya dengan cairan disinfektan," imbuhnya.

Sementara, untuk pengunjung agar selalu mengenakan masker di area publik dan menjaga kebersihan tangan.

"Tetap memperhatikan jaga jarak minimal satu meter dengan orang lain," tandas Terawan.*(Rikardo).

Artikel Terkait
KPK Panggil 2 Saksi Terkait Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes
Status Endemi Covid: Momentum Sadar Hidup Sehat
Kemenkes Berikan Pendampingan Hukum Untuk 2 Dokter Teraniaya di Lampung
Artikel Terkini
Menteri PANRB Minta Instansi Pemerintah Segera Rampungkan Rincian Formasi ASN 2024
Seleksi CASN 2024 Segera Dimulai, Pemerintah Penuhi Formasi Talenta Digital
TB dan "Airborne Infections Defense Platform" di Serang
Pj Gubernur Agus Fatoni Bersama Kedubes Kanada Perkuat Kerjasama Penanganan Permasalahan Perubahan Iklim
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas