Jakarta,INDONEWS.ID - Sambas Syndicate (SS) mengandeng Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (PB PARFI) untuk mensukseskan sosialisasi dan edukasi era kenormalan baru atau new normal kepada masyarakat.
Adapun kebijakan Normal Baru yang dikeluarkan pemerintah pusat adalah bertujuan agar ekonomi Indonesia kembali pulih dengan mengizinkan masyarakat kembali beraktivitas seperti sediakala, namun dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan corona virus atau covid-19.
Kebijakan ini merupakan implementasi dari pernyataan Jokowi beberapa waktu lalu yang menyebut masyarakat Indonesia harus berani berdamai dengan covid-19.
Kerja sama kedua lembaga itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara Sambas Syndicate dengan PB PARFI yang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila bertempat di kantor Sambas Syndicate, kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020).
Penandatanganan kerjasama ini menjadi signal untuk segera melaksanakan program-program yang dirumuskan bersama mengingat masa PSBB akan segera berakhir dan tatanan kehidupan New Normal akan segera berjalan sebagaimana sudah diputuskan oleh Pemerltah Republik Indonesia.
Ketua Umum Sambas Syndicate Irwansyah mengungkapkan, kerjasama ini merupakan bentuk kontribusi kepada negara untuk percepatan penanganan dampak covid-19 dan dalam rangka menghadapi era kenormalan baru atau New Normal.
"Tujuan utamanya memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga mudah dipahami. Karena itulah SS menggandeng para Artis PARFI sebagai media penyampai edukasi," jelas Irwansyah.
Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Pendiri Sambas Syndicate Khairil Hamzah. Ia mengungkapkan, Sambas Syndicate sengaja menggandeng para artis dari PB PARFI karena mereka memiliki pengaruh yang besar di masyarakat.
"Para artis lebih didengar di masyarakat. Karena itu kita menggandeng agar pesan dari sosialiasi kita sampai pada masyarakat," kata Hamzah.
Sementara itu, Sekjen Sambas Syndicate, Sandi Sastra Gumay menjelaskan Sambas Syndicate sendiri hadir untuk memberikan edukasi kebangsaan bagi masyarakat Indonesia.
"Arahnya adalah untuk memberikan edukasi kebangsaan kepada masyarakat melalui seminar, workshop, flyer, iklan layanan masyarakat, talk show dan lain-lain. Namun, khusus kali ini, kita fokus edukasi soal New Normal kepada masyarakat," terang Sandi kepada Indonews.id di sela-sela acara.
Pada kesempatan itu, Ketua Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (PB PARFI) Alicia Djohar, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sambas Syndicate karena telah mengajak PB PARFI terlibat dalam membantu pemerintah mengedukasi dan mensosialisasikan new normal kepada masyarakat.
"Kami sangat menyambut baik kerjasama ini, karena selain tujuan mulia memberikan edukasi pada masyarakat, juga memberi peluang kepada para Artis, kru dan para pekerja seni film yang terpilih untuk ikut terlibat dalam program ini setelah terhenti selama pademi Covid-19," ungkap Alicia.
Selain itu, Pemimpin Redaksi Indonews.id Asri Hadi juga mengapresiasi dan mendukung penuh inisiatif Sambas Syndicate dan PB PARFI dalam membantu pemerintah menjelaskan kepada masyarakat terkait New Normal ini.
"Masyarakat membutuhkan penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan New Normal. Kita, dari media, mengapresiasi dan mendukung penuh inisiatif ini," pungkas Asri dalam keterangan tertulis via WhatsApp kepada Indonews.id, Senin (1/6/2020) sore.
Sebagai informasi, acara penandatanganan MoU antara Sambas Syndicate dengan PB PARFI yang bertepatan dengan peringatan hari Lahirnya Pancasila ini dihadiri oleh sejumlah Pengurus Nasional Ssambas Syndicate di antaranya Ketua Dewan Pendiri Khairil Hamzah, Ketua Umum Irwansyah, Sekretaris Jendral Sandi Sastra Gumay, Ketua Penasehat Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin, Ketua Dewan Pembina Abdullah Puteh, Ketua Dewan Pakar Iwan Supriyadi dan jajaran Pengurus lainnya.
Sementara para Pengurus dan Artis PARFI juga hadir di antaranya Alicia Djohar, Pong Hardajtmo, Gusti Randa, Helsy Herlinda, Evie singh, Maiya Bella, Nita Gabrynev, dan Wasekjen Syam L Fin Serta beberapa anggota dan pengurus PB PARFI lainnya.*(Rikard Djegadut).