INDONEWS.ID

  • Kamis, 02/07/2020 11:01 WIB
  • Akhirnya, Pemerintah Hentikan Paket Pelatihan Program Kartu Prakerja, DPR Layangkan Apresiasi

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Akhirnya, Pemerintah Hentikan Paket Pelatihan Program Kartu Prakerja, DPR Layangkan Apresiasi
Ilustrasi gedung DPR/MPR (istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah akhirnya menghentikan paket pelatihan Kartu Prakerja setelah menuai kontroversi di tengah masyarakat. Langkah pemerintah tersebut pun diapresiasi oleh anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Menurutnya, keputusan pemerintah itu dianggap sudah sesuai dengan harapan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat selama ini.

Saleh berharap, penghentian itu dapat menjadi bahan evaluasi total terhadap pelaksanaan program Kartu Prakerja tersebut.

Baca juga : Sukses Dijalankan Pemerintah Indonesia, Program Kartu Prakerja Tarik Minat Negara Lain

"Kartu Prakerja ini adalah salah satu program unggulan Presiden Jokowi. Karena itu, pelaksanaannya harus sesuai dengan harapan dan ekpektasi presiden. Harus dapat memberikan solusi bagi para pencari kerja, para pekerja yang ingin meningkatkan skill, dan terutama para pekerja korban PHK," ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya mengutip SINDOnews, Kamis (2/7/2020).

Alasan pemberhentian paket pelatihan program Kartu Prakerja yang disebutkan di dalam surat yang beredar tersebut dinilai hanya sebagian dari komplain masyarakat.

Baca juga : Kabar Baik! Dinilai Sukses, Program Kartu Prakerja Berlanjut di 2021

Masih ada beberapa alasan lain yang tidak dimasukkan. Namun demikian, alasan-alasan tersebut dianggap cukup mewakili alasan-alasan lainnya. Yang penting, kata Saleh, untuk sementara program ini dihentikan terlebih dahulu.

Pelaksana Harian Ketua Fraksi PAN DPR RI ini juga berharap, dalam melakukan evaluasi terhadap program Kartu Prakerja, pemerintah dapat melibatkan berbagai pihak yang terkait.

Baca juga : Kepolisian dan KPK Harus Segera Usut Program Kartu Prakerja dan Mafia Alat Kesehatan

Setidaknya, lanjut dia, pemerintah dapat melibatkan para pengusaha, organisasi buruh dan pekerja, akademisi, para pengamat, dan mereka-mereka yang dinilai memahami persoalan pelatihan kerja.

Dengan pelibatan tersebut, diharapkan akan dapat mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi yang dapat mengembalikan fungsi pelatihan itu kepada tujuannya awalnya.

"Kalau pemerintah masih berniat tetap melanjutkan program Kartu Prakerja ini, evaluasi harus dilakukan secara komprehensif. Jika perlu, evaluasi tersebut juga melibatkan aparat penegak hukum," kata mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Menurut dia, hal tersebut diperlukan untuk mengantisipasi adanya dugaan pelanggaran hukum di dalam pelaksanaan program tersebut. "Anggaran pelaksanaan program ini kan besar. Ada 20 triliun. Sudah seharusnya program ini mendatangkan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat," pungkasnya.

Sekadar diketahui, manajemen pelaksana memutuskan untuk menghentikan seluruh transaksi dan penjualan paket pelatihan yang ditawarkan oleh mitra platform digital agar pelaksanaan program Kartu Prakerja dapat dilakukan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.*

 

Artikel Terkait
Sukses Dijalankan Pemerintah Indonesia, Program Kartu Prakerja Tarik Minat Negara Lain
Kabar Baik! Dinilai Sukses, Program Kartu Prakerja Berlanjut di 2021
Kepolisian dan KPK Harus Segera Usut Program Kartu Prakerja dan Mafia Alat Kesehatan
Artikel Terkini
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas