Tarakan, INDONEWS.ID -- Memasuki usia ke-74, Kepolisian Republik Indonesia mendapat perhatian, saran dan dukungan dari masyarakat, salah satunya dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Kepolisian diharapkan semakin meningkatkan kualitas pelayanan dalam melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.
Ketua BPC GMKI Cabang Tarakan, Kristianto Triwibowo, mengatakan keberadaan Polri di tengah-tengah masyarakat harus menciptakan ekosistem kesadaran dan keteladanan secara kolektif agar proses kepatuhan terhadap hukum dan penegakkan hukum semakin lebih baik.
Katanya, aparat Kepolisian dan masyarakat pasti saling membutuhkan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.
"Upaya humanisme dan preventif sebaiknya dikedepankan dalam menegakkan hukum dan keadilan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk," ujar Kristianto melalui siaran pers kepada Indonews.id, di Jakarta.
Dia mengatakan, menilik survey Litbang Kompas, sekitar 62,1 % citra Kepolisian baik, 25,1 % buruk dan 12,8 % tidak tahu.
"Merujuk pada skala baik dan buruk, hasilnya lebih condong baik. Namun tidak sedikit orang yang menilai citra kepolisian buruk saat ini. Sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi pimpinan Polri dan jajaran untuk memperbaiki citra dan kinerja pelayanan," tegas Kristianto.
HUT Bhayangkara kali ini, katanya, bertepatan di tengah-tengah Pandemi, New Normal dan Pilkada 2020.
"Pengamanan dan penindakan kejahatan di tengah pandemi harus tetap berjalan. Kemudian, upaya mengayomi masyarakat untuk bisa beradaptasi di era kenormalan baru harus terus digalangkan secara humanis dan berkelanjutan,” tambahnya.
Pengamanan Pilkada menjadi tantangan besar Kepolisian dengan bersinergi dengan masyarakat, khususnya Kalimantan Utara yang tahun ini akan menggelar Pilkada.
“Kemanfaatan, kepastian hukum dan perlindungan patut terjaga dengan baik. Meningkatkan sinergitas masyarakat dan patroli rutin di daerah-daerah rawan agar Kamtibmas kondusif, dan masyarakat produktif," ujarnya. (Very)