Nasional

Upaya Preventif Secara Kolektif Menjadi Solusi Mengatasi Pandemi

Oleh : very - Jum'at, 18/06/2021 10:50 WIB

Konsisten Perangi Covid-19, Relawan Gemas Serahkan 50 Ribu Masker Kain ke BNPN Pusat

 

Jakarta, INDONEWS.ID --- Upaya preventif secara kolektif dinilai perlu dalam upaya melandaikan kenaikan kasus COVID-19. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut dengan melakukan upaya ini, maka setiap orang punya peranan penting memutus mata rantai penularan.

Jika melihat penambahan kasus pada Maret 2020 lalu, hal itu disebabkan belum terbentuknya kekompakan masyarakat dalam menjalankan upaya pencegahan. Dan saat itu COVID-19 merupakan penyakit baru dan pengetahuan terkaitnya masih sangat minim.

"Hal ini akhirnya berimbas pada kenaikan kasus positif dan menipisnya kapasitas pelayanan kesehatan," Wiku saat keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Kamis (17/6/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Merujuk pada hasil studi Matraj dan Leung (2020), menyatakan bahwa semakin dini intervensi pencegahan, maka semakin berdampak melandainya kurva kasus dan menguatnya kapasitas sistem kesehatan. Karena upaya pencegahan penyakit menular seperti COVID-19 bersifat multipilikatif. "Makanya, dari setiap 1 kasus dicegah, berperan besar menekan meluasnya penularan," imbuhnya.

Pada upaya preventif ialah melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) secara disiplin, memasifkan 3T (testing, tracing dan treatment), menjauhi kerumunan, menunda perjalanan tidak mendesak, memasifkan vaksinasi khususnya pada populasi berisiko dan memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan serta sistem kerja tenaga kesehatannya.

Namun perlu dimengerti bahwa upaya pencegahan yang baik harus terus dilakukan secara konsisten. Karena selama masa pandemi belum berakhir, peluang penularan masih ada. Seperti yang terjadi paska periode libur panjang yang menimbulkan kenaikan kasus

Untuk itu patut disadari, bahwa kehidupan masa pandemi tidaklah mudah dan banyak berimbas pada berbagai hal. Dan ini tidak hanya soal sehat dan sakit, tetapi menyentuh kepentingan lainnya. "Tidak ada jalan lain untuk keluar dari pandemi melainkan mampu beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru ini secara berkelanjutan," ujar Wiku.

 

Dorong Distribusi Anggaran Posko Desa/Kelurahan

Sementara itu, katanya, pemerintah pusat terus mendorong distribusi anggaran untuk pembentukan pos komando (posko) tingkat desa/kelurahan. Pemerintah pusat melakukan ini karena dari laporan satgas daerah terdapat hambatan distribusi anggaran untuk membentuk posko serta operasionalisasinya.

"Pemerintah pusat terus mendorong kelancaran distribusi anggaran dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah hingga ke level wilayah administrasi di bawahnya," kata Wiku.

Pemerintah pusat juga mendorong dan memonitoring pembentukan posko desa/kelurahan, secara menyeluruh demi pemantauan yang spesifik hingga ke tingkat RT. Karenanya penggunaan anggaran untuk posko bertujuan mendukung operasional posko desa/kelurahan dalam menjalankan 4 fungsinya.

Keempat fungsi dimaksud mencakup seluruh upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif dalam pengendalian COVID-19. Karena itu, dengan optimalnya peran posko maka akan memaksimalkan upaya pencegahan di tingkatan terkecil yakni tingkat RT. (Very)

Artikel Terkait