Jakarta, INDONEWS.ID - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti memandang penanganan pelarian buronan Djoko Tjandra, harus dijadikan ajang bersih-bersih, khususnya di tubuh Polri.
"Saya sangat senang, dan berharap masyarakat, publik, media, terus mengawasi kasus ini Djoko Tjandra dan juga buronan lain, kita bersama-sama menggelorakan untuk anti korupsi. Kemudian yang kedua, selanjutnya ini dipandang sebagai momentum bersih-bersih terutama ditubuh Polri. kata Poengky dalam diskusi Polemik, Sabtu (18/7/2020).
Dia juga mendorong kepolisian untuk melakukan penelusuran terhadap peran dua pejabat kepolisian yang terlibat dalam kasus ini.
“Harus ditelusuri bagaimana peran-peran mereka di dua satker berbeda. Apakah mereka sudah ‘membantu’ Djoko Tjandra sejak lama atau baru-baru ini saja?” tuturnya.
Dirinya juga mengapresiasi tekad Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis untuk menangani kasus ini dan melakukan “bersih-bersih” di internal kepolisian. Lebih lanjut, Kompolnas pun mendorong adanya sanksi tegas bagi anggota yang terlibat.
Poengky berharap masyarakat turut membantu untuk mengawasi kasus ini. Karena itu, dia meminta agar bisa memberlakukan sanksi kepada anggota Polri yang sudah terbukti melakukan pelanggaran.
"Jadi anggota yang melakukan tindakan pelanggaran hukum, melakukan tindakan kejahatan harus diberikan sanksi," ungkap Poengky.
Poengky memandang, kasus ini juga semakin mengingatkan bahwa reformasi di tubuh Polri masih belum selesai.
"Masih harus dikawal sampai sekarang, karena ternyata memang ada anggota-anggota yang masih juga tidak melaksanakan reformasi dengan benar," tegas Poengky. (rnl)