INDONEWS.ID

  • Rabu, 19/08/2020 18:30 WIB
  • Melihat Kinerja PNM selama Pandemi via Dashbord Pusat Monitoring Pemberdayaan

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Melihat Kinerja PNM selama Pandemi via Dashbord Pusat Monitoring Pemberdayaan
EVP Pengembangan dan Legal PT PNM (Persero), Rahfie Syaefulshaaf saat menyampaikan pemaparannya di Ruangan Pusat Monitoring Pemberdayaan PNM di Lantai 1 Menara Taspen, Jakarta Rabu, (19/8/2020)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pandemi corona virus desease atau covid-19 yang menyerang Indonesia pada awal Maret tahun ini membuat dunia usaha, baik swasta maupun BUMN babak belur. Salah satu yang ikut terdampak adalah PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Menariknya, data-data tersebut ditampilkan secara live atau real time tiap harinya dengan dukungan core system yang mengupdate data tiap 15 menit pada sejumlah screen berukuran 60 inci di ruangan bernama Pusat Monitoring Pemberdayaan PNM.

EVP Keuangan dan Operasional PT PNM (Persero), Sunar Basuki mengatakan melalui Pusat Monitoring Pemberdayaan ini, pihaknya bisa melihat kinerja perseroan dan memantau pergerakan operasinoal PNM secara menyeluruh di 34 provinsi di Indonesia, terutama selama pandemi.

"Program Mekaar sepanjang semester I 2020 mencatat penyaluran sebesar Rp 7,07 triliun, turun 4,73% dibanding semester I 2019 sebesar Rp 7,43 triliun. Yang paling terasa itu terutama pada bulan Maret dan April saat pemerintah memberlakukan PSBB," kata Sunar di ruangan Monitoring Data Center PNM di Lantai 1 Menara Taspen, Jakarta, Rabu (19/8/2020).

Sementara jumlah nasabah PNM Mekaar juga mengalami penurunan. Pada 16 Maret 2020 sebanyak 6,46 juta nasabah, namun pada Juni 2020 turun menjadi 6,15 juta nasabah. Artinya, mengalami penurunan hampir 300 ribu nasabah aktif. Namun pada 19 Agustus 2020, nasabah aktif ada di angka 6,485,508.

EVP Bisnis Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), Kindaris mengakui kinerja perseroan selama masa pandemi covid-19 mengalami gangguan. Hal itu dapat terbaca melalui data yang disajikan pada sejumlah screen di ruangan Pusat Monitoring Pemberdayaanini.

"Penurunan pembiayaan pada semester I 2020 paling besar terjadi pada program ULaMM, yang hanya menyalurkan Rp 615 miliar, turun 67,37% dari sebelumnya Rp1,88 triliun pada semester I 2019," kata Kindaris.

Sekretaris Perusahaan PT PNM (Persero), Errinto Pardede menjelaskan deretan screen berukuran 60 inci ini memuat banyak data-data perseroan. Hal ini bertujuan agar kinerja perseroan terpantau dengan baik.

PNM sebagai salah satu tumpuan untuk berbagai pembiyaan ultra mikro, tambahnya, yang kebetulan tidak dilirik oleh BUMN lainnya, seperti mendapat tugas khusus memberikan yang terbaik untuk memajukan bangsa ini.

"Melaui screen ini, dapat kita lihat update mengenai kinerja PT PNM, khususnya terhitung dari Januari sampai Agustus yang penuh dengan gejolak pandemi corona," ungkap Errinto.*

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tak Terdaftar di OJK, Perusahaan Investasi asal Hongkong Himpun Dana Masyarakat
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas