INDONEWS.ID

  • Jum'at, 21/08/2020 19:30 WIB
  • Warga Mataram Rasakan Getaran Lemah saat Gempa M6,9

  • Oleh :
    • Mancik
Warga Mataram Rasakan Getaran Lemah saat Gempa M6,9
Gempa bumi dengan kekuatan 6,9 M mengguncang kota Mataram.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, NTB, melaporkan warganya merasakan getaran lemah saat gempa M6,9 terjadi di sekitar Laut Banda, Jumat (21/8), pukul 11.09 WIB. Warga setempat merasakan gempa selama 1 hingga 2 detik.

BPBD Kota Mataram mencatat sejauh ini tidak ada laporan terkait dampak dari gempa. Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Kota Mataram Andi mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan, perangkat desa dan instansi lainnya.

Baca juga : Komitmen pada "NTT" Dorong Ansy Lema Mendaftar di Pilkada

Sedangkan BPBD Kabupaten Sumbawa di NTB, warga merasakan getaran lemah dan tidak panik saat gempa terjadi. BPBD Kabupaten juga mencatat tidak ada laporan dampak dari kecamatan dan desa.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Flores Timur Lenny menginformasikan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, perangkat desa dan instansi lainnya. Sejauh ini tidak ada laporan dampak dari mereka. Warga Larantuka, Flores Timur, NTT tidak merasakan getaran saat gempa terjadi.

Baca juga : Iwan Manasa, Anak Muda NTT Siap Mewakili Rakyat Sulawesi Utara di Senayan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis parameter gempa bumi pada Jumat (21/8), pukul 11.09 WIB di wilayah Laut Banda. Gempa tektonik dengan magnitudo M6,9 berlokasi di laut pada jarak 165 km tenggara Buton, Selatan Sulawesi Tenggara pada kedalaman 586 km. BMKG menginformasikan berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

BMKG menganalisis berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut disebabkan adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Banda.

Baca juga : Banjir dan Longsor Landa Kabupaten Cilacap

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (Normal Fault)," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono pada Jumat (21/o8) melalui pesan digital.

Ia menambahkan hingga pukul 11.50 WIB terjadi satu aktivitas gempa susulan. Gempa susulan atau aftershock tersebut berkekuatan M5,0.

BMKG menganalisis bahwa guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Waingapu dan Wakatobi III-IV MMI, Mataram, Sumbawa Besar III MMI, Kota Bima, Ende, Ruteng, Kairatu, Banda II-III MMI, Tambolaka, Kendari, Kupang, Ternate dan Alor II MMI.

 

Artikel Terkait
Komitmen pada "NTT" Dorong Ansy Lema Mendaftar di Pilkada
Iwan Manasa, Anak Muda NTT Siap Mewakili Rakyat Sulawesi Utara di Senayan
Banjir dan Longsor Landa Kabupaten Cilacap
Artikel Terkini
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
The International Awards 2024, Pj Bupati Maybrat Dapat Penghargaan dari Seven Media Asia
Pj Sekretaris Daerah kabupaten Maybrat Turut Kunjungi Kampung Ayata dan Aisa
Gunungapi Ibu AWAS, Desa Sangaji Nyeku Diminta Dikosongkan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas