INDONEWS.ID

  • Minggu, 13/09/2020 14:30 WIB
  • Viral, Hoho Kades di Banjarnegara Yang Tatoan

  • Oleh :
    • Ronald
Viral, Hoho Kades di Banjarnegara Yang Tatoan
Kades Purwasaba, Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, Welas Yuni Nugroho atau akrab disapa Hoho. (Foto : ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Nama Kepala Desa (Kades) Purwasaba, Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara, Welas Yuni Nugroho tengah menjadi perhatian publik lantaran badannya yang penuh dengan tato.

Kades berusia 36 tahun dan oleh warganya akrab disapa Hoho ini mengaku menyukai tato sejak masih kecil. Dia mengaku terinspirasi film-film bertemakan mafia-mafia bertato sehingga berani memasang tato di tubuhnya. Setidaknya ada 30 kali Hoho mentato tubuhnya.

Baca juga : Sambut Kedatangan Dandim 1311/Morowali, Camat Mori Utara dan Kades Mayumba Serahkan Lahan untuk Kantor Koramil Baru

"Ya awalnya bikin tato karena pengen kaya yang di film-film gangster. Hampir 90 persen bagian tubuh saya sudah bertato," ucap Hoho kepada wartawan pada Minggu (13/9/2020).

Meski dipenuhi tato, ternyata tidak mempengaruhi kepercayaan masyarakat kepada dirinya. Pada pemilihan Kepala Desa Purwasaba tahun lalu, Hoho meraih kemenangan mutlak atas dua calon yang lainnya.

Baca juga : Bantuan PTPN VI, Kades: MTQ di Desa Jangga Baru Tambah Meriah

"Boleh dikatakan kemenangan saya itu mutlak. Saya dapat sampai 50 persen suara, 50 persen sisanya itu dua calon lainnya dibagi dua," jelas anak bungsu dari 4 bersaudara pasangan suami istri dari almarhum H. Siswoyo Siswoharsono dan almarhumah Hj. Sri Hartati.

Hoho mengatakan bahwa memang ada saja masyarakat yang suka, dan tidak suka. Karena bertato dianggap pernah bersalah atau kurang baik, namun anggapan itu mulai berubah. 

Baca juga : Kades Curhat soal Kondisi Geopark Merangin yang Meresahkan

"Istilahnya seorang pendosa menuju hijrah kearah yang lebih baik daripada sebelumnya," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, tato adalah sebuah seni, dan ia harus bisa menjadi bapak dari masyarakat desa Purwasaba. Dia menegaskan tatonya tidak ada hubungan dengan kinerjanya dia di pemerintahanan. Dia tetap melayani warga layaknya kades pada umumnya.

"Di desa Purwasaba bukan hanya saya yang mempunyai tato, akan tetapi ada perangkat lain yang bertato dan disukai olah warganya. Jadi anggapan tentang orang bertato yang identik dengan kriminal dan preman itu saya anggap hanya oknum saja," pungkasnya. (rnl)

 

 

 

Artikel Terkait
Sambut Kedatangan Dandim 1311/Morowali, Camat Mori Utara dan Kades Mayumba Serahkan Lahan untuk Kantor Koramil Baru
Bantuan PTPN VI, Kades: MTQ di Desa Jangga Baru Tambah Meriah
Kades Curhat soal Kondisi Geopark Merangin yang Meresahkan
Artikel Terkini
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus, Menteri Agama Dukung Penuh Pengurus LP3KN
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas