Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah Indonesia akan melakukan vaksinasi kepada masyarakat berusia 18-59 tahun dan memiliki kondisi tubuh yang sehat. Rencana vaksinasi tersebut akan dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Berikut adalah beberapa tata cara vaksinasi di fasilitas kesehatan. Pasien mendatangi Faskes sesuai jadwal yang tertera pada undangan atau tiket registrasi elektronik.
Setelah itu, petugas memastikan pasien melakukan protokol kesehatan sebelum memasuki fasilitas kesehatan seperti #Pakai masker, #cucitangan dengan sabun, dan tetap #jagajarak. Jika suhu tubuh pasien dibawah 37,3 celcius dan tidak memiliki keluhan maka diperbolehkah mendaftar.
Adapun pasien yang akan mendaftar sesuai urutan nomer kedatangan untuk melakukan verifikasi dan data pasien. Setelah itu, dilakukan screening kesehatan, untuk mengidentifikasi penyakit penyerta, serta melakukan pemeriksaan fisik sederhana.
Selanjutnya, pasien bisa langsung melakukan vaksin, dan harus menunggu 30 menit setelahnya untuk melihat reaksi dari proses imunisasi.
Hal yang perlu diingat adalah pasien yang datang dengan suhu tubuh 37,3 celcius dan memiliki keluhan maka pasien akan diarahkan ke ruang pemeriksaan. Pasien tersebut diperbolehkan melakukan imunisasi jika dokter menyatakan aman.
Kemudian bagi yang memiliki penyakit penyerta disarankan imunisasi di fasilitas rujukan, dengan dibekali surat pengantar.
Informasi saja, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar persiapan simulasi uji coba vaksin COVID-19 di Puskesmas Abiansemal 1, Kabupaten Badung, Bali selama 2 hari yakni pada tanggal 5 dan 6 Oktober 2020. Lokasi ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya dilakukan persiapan serupa di Kota Bogor, Jawa Barat.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit M Budi Hidayat memastikan bahwa vaksin yang akan diberikan kepada peserta imunisasi aman, sehingga tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan.
"Sekarang sedang diteliti dan diupayakan untuk meminimalisir risiko-risiko yang akan terjadi, kalau memang ada risiko pasti tidak akan kita lakukan. Yang sudah diberikan ini, yang sudah aman," kata Budi.*