INDONEWS.ID

  • Senin, 09/11/2020 09:30 WIB
  • Alumni SMA3 Jakarta Gelar Diskusi Tingkatkan Sistem Imun bagi Lansia selama Pandemi

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Alumni SMA3 Jakarta Gelar Diskusi Tingkatkan Sistem Imun bagi Lansia selama Pandemi
Alumni SMA3 Jakarta Gelar Diskusi Tingkatkan Sistem Imun bagi Lansia selama Pandemi

Jakarta, INDONEWS.ID - Alumni SMA 3 Teladan Jakarta Angkatan 1976 menggelar kegiatan diskusi dan Talk Show secara daring pada Minggu (8/11/20).

Diskusi bertajuk "Meningkatkan Sistem Imun di Usia Lansia, Herd Immunity dan Vaksin CoVid-19" tersebut bertujuan membahas apa yang dimaksud dengan herd immunity dan vaksin covid-19 serta cara meningkatkan sistem imun terutama pada para lanjut usia (lansia).

Hadir dalam acara ini para alumni SMA 3 Teladan Jakarta Angkatan 1976 yang sebagian besar berprofesi sebagai dokter dengan spesialisasi yang beragam.

Mereka di antaranya adalah Prof Dr. dr Jenny Bashiruddin, THT, dr. Santi, seorang Spesialis Radiologi, dr. Refni, Spesialis Radiologi, Dr. dr. Priyo, Spesialis Radiologi, Dr. dr. David, Spesialis Bedah Syaraf, Drg. Mirza, dr. Nurhana, Sp Syaraf dan lain-lain.

Hadir dalam acara ini sebagai pembicara utama adalah Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, seorang Spesialis Penyakit Dalam (Alergi-Imunologi) yang berpraktik di RS Pondok Indah. Beliau merupakan alumni Universitas Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Alumni SMA 3 Teladan Jakarta Angkatan 1976, Winny Rusbandi mengatakan kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi para alumni untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait langkah strategis melindungi diri agar tidak terjangkit covid-19.

"Terimakasih atas kehadiran teman-teman. Semoga kita masih bisa memberikan manfaat bagi sesama, memberikan pengalaman dan pengetahuannya kepada yang lain untuk dapat meningkatkan sistem imunitas dalam menghadapi pandemi covid-19 ini," kata Winny.

Diskusi online ini dipandu oleh mantan President Director PT Mandiri Sekuritas selaku alumni SMA 3 Jakarta 1976, Abiprayadi Riyanto selaku moderator. Abi mengatakan acara diskusi virtual zoom ini membahas apakah kita yang usia di atas 60 tahun ini harus divaksin.

Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI dalam pemaparannya menjelaskan pengertian lansi yang menurut WHO merupakan seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas.

"Sementara herd imunity artinya adalah kekebalann kelompok. Ini adalah kondisi ketika sebagian besar atau 70 persen kelompok memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi yang terbagi dalam dua jenis yakni alami dan buatan atau vaksinasi," terang dr. Iris.

Herd imunity alami, dr. Iris menjelaskan, tidak bisa diharapkan dapat menekan penyebaran covid-19 di Indonesia sebelum ditemukannya vaksin corona. Hal ini karena jumlah populasi Indonesia yang cukup besar dan banyak orang Indonesia yang rentan terinfeksi corona seperti lansia.

Namun herd imunity buatan menggunakan vaksin, kata dr. Iris, bukan segalanya. Karena melihat herd imunity itu harus 70 persen dari populasi yang divaksinasi atau sekitar 190 juta penduduk divaksin. Sementara Indonesia belum ada vaksinnya dan harus diambil dari luar negeri.

Spesialis Penyakit Dalam (Alergi-Imunologi) yang berpraktik di RS Pondok Indah ini pun membagikan tips meningkatkan imun sistem bagi para lansia selama pandemi corona antara lain seperti wajib menerapkan protokol kesehatan (4 M).

"Cuci tangan pakai sabun, vaksinasi, makan makanan bergizi, olahraga, hindari beban pikiran dan stres, tidur yang cukup, kontrol berat badan, berhenti merokok dan menjemur," urai alumni Universitas Indonesia ini.

Hal senada juga disampaikan Prof Dr. dr Jenny Bashiruddin, THT. Ia menegaskan pentingnya memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan secara detil. Ia mengajak agar tidak lengah dan selalu waspada.

"Memang covid-19 ini datangnya tidak tahu dari mana. Untuk itu kita harus hati-hati. Kadang kita lengah, tapi jangan begitu, kita harus waspada. Di rumah sakit saya misalnya, setiap yang datang harus di-rapid. Jika reaktif dia tidak boleh ketemu kita," kata dr. Jenny.

Menjaga diri agar tidak terinfeksi covid-19 ini, kata dr. Jenny, harus dimulai dari rumah. Menurutnya, orang di rumah harus dibekali dengan kewaspadaan terhadap covid-19.

"Di rumah pun kita harus waspada. Orang di rumah kita bekali betul. Pembantu tidak boleh keluar jika tidak perlu. Anak-anak pergi kerja, ketika pulang rumah, mereka harus langsungg mandi, baru ketemu kita," ingat anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini.

"Jadi protokol kesehatan harus benar-benar diperhatikan. Seumur kita kalo bisa di rumah saja. Selalu senyum. Kalau sakit, jangan takut ke dokter, yang penting perhatikan protokol kesehatan," tambahnya.

Sementara itu, Dr. Prijo Sidipratomo, Sp.Rad mengatakan vaksin SiNovac China tidak bisa memenuhi semua penduduk Indonesia, populasi Indonesia banyak. Menurutnya, protokol kesehatan harus diperhatikan secara seksama.

"Tidak banyak yang diharapkan pada vaksin SiNovak. Populasi kita begitu banyak. Jadi kita harus benar-benar menjalankan protokol kesehatan dengan baik agar tidak terjangkit covid-19," tutur presiden Asia Pasific Society Cardiovascular and Interventional Radiology 2020-2022 ini.

Setelah sesi diskusi dan tanya jawab usai, acara diakhiri dengan nyanyi bareng band alumni SMA 3 1976. Kegiatan ini berjalan cukup lancar dan sukses.

Pemimpin Redaksi Indonews.id selaku dosen senior di Kampus IPDN Jakarta, Drs. Asri Hadi, MA yang merupakan alumni SMA 3 Teladan Jakarta mengaku bangga dengan para rekan alumni yang banyak berkiprah di dunia kesehatan.

"Sebagai sesama alumni SMA 3 Teladan Jakarta, saya merasa bangga dengan temen-temen seangkatan yang menjadi dokter dan bekerja untuk kesehatan masyarakat Indonesia. Tetap sehat semua," ucap Asri dalam keterangannya kepada Indonews.id, Minggu (7/11/20).*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Marwan Cik Asan Ingatkan Pemerintah Waspadai Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi 2024
Peluncuran Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Maybrat 2024 Diselenggarakan di Lapangan Ela Kodim
Visiting Professor Pandemi: Dunia Harus Siap
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas