INDONEWS.ID

  • Rabu, 06/01/2021 09:01 WIB
  • LaNyalla Nilai Vaksin Covid-19 Bisa Tekan Defisit APBN di Bawah 3 Persen

  • Oleh :
    • Mancik
LaNyalla Nilai Vaksin Covid-19 Bisa Tekan Defisit APBN di Bawah 3 Persen
Ketua DPD RI LaNyalla Mattalliti.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mattalitti, menilai kesuksesan vaksinasi Covid-19 akan menentukan target pemerintah dalam menekan defisit hingga di bawah tiga persen dalam waktu tiga tahun.

"Target pemerintah menekan defisit hingga di bawah tiga persen dalam waktu tiga tahun akan ditentukan dengan penekanan dan pengendalian Covid-19," kata LaNyalla di Jakarta, Rabu, (6/01/2021).

Baca juga : Cak Imin Diperiksa KPK, Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti: Justru Biar Terang Benderang

Menurutnya, menekan penyebaran Covid-19 juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan pemerintah dalam mencapai target tersebut.

Sebab, jika laju Covid-19 tak terkendali, maka akan sangat sulit menekan, apalagi keluar dari defisit ekonomi yang saat ini terjadi. 

Baca juga : Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan

"Keberhasilan pemerintah mengendalikan kasus Covid-19 melalui vaksinasi akan berpengaruh besar dalam pemulihan ekonomi nasional," tegasnya.

LaNyalla berharap, proses vaksinasi massal yang dalam waktu dekat akan dilakukan di seluruh daerah di Indonesia berjalan sukses tanpa kendala.

Baca juga : LaNyalla Minta Pemerintah Bersiap Hadapi Ancaman Peningkatan Suhu Global

Ditambahkannya, vaksin Covid-19 akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat global kepada Indonesia. Hal ini diyakininya akan membuat perekonomian nasional kembali bergerak.

Untuk itu, ia meminta semua pihak untuk bersama-sama menekan laju Covid-19, salah satunya dengan mengikuti vaksinasi massal sebagaimana diatur pemerintah.

"Ketertiban kita dalam mengikuti vaksinasi massal akan berdampak pada pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19. Vaksinasi massal Covid-19 ini juga akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat global dalam berbagai sektor kepada Indonesia. Orientasi akhirnya adalah bergeraknya kembali ekonomi rakyat, yang berarti laju defisit bisa teratasi. Dengan kata lain, pemulihan perekonomian nasional sedang berlangsung dan berangsur-angsur membaik," kata LaNyalla.

Sebagaimana diketahui, melalui UU Nomor 2 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Covid-19, defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) bisa diperlebar menjadi di atas 3 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ini karena Covid-19 berdampak luar biasa terhadap perekonomian. Alhasil, pemerintah dipaksa untuk menaikkan ambang batas maksimal defisit.

"Ini konsekuensi yang harus kita tangani dengan sangat serius, yaitu bagaimana defisit diturunkan lagi dalam tiga tahun. Ini jangka waktu sangat ambisius,” katanya melalui diskusi virtual.

Namun, vaksinasi massal Covid-19 dianggap bisa menjadi pemicu percepatan target pemerintah menurunkan beban defisit menjadi tiga persen, bahkan di bawah angka tersebut bila berlangsung sukses.

Saat ini, vaksin Covid-19 telah didistribusikan ke seluruh pelosok Tanah Air. Dalam waktu dekat, sejumlah masyarakat akan mendapatkan vaksin jenis Sinovac tersebut.*

Artikel Terkait
Cak Imin Diperiksa KPK, Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti: Justru Biar Terang Benderang
Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan
LaNyalla Minta Pemerintah Bersiap Hadapi Ancaman Peningkatan Suhu Global
Artikel Terkini
Kemendagri Imbau Pemprov Maluku Gali Potensi Lokal Guna Wujudkan Pembangunan Berbasis Inovasi
Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Sebanyak 828 Warga Dievakuasi
Sejumlah Sumber Pengisian Kebutuhan ASN di IKN, Peluang Besar untuk Putera-Puteri Terbaik Kalimantan
Al-Azhar Seni Bela Diri Kerja Sama Teladan dan Ting Hao Gelar Kejuaraan Silat
Ini Skema Pemindahan ASN ke IKN, Juli 2024 Menteri PUPR Akan Pindah Pertama
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas