Jakarta, INDONEWS.ID -- Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid meyakini bahwa Presiden Jokowi hanya mengusulkan satu nama calon Kapolri yang diajukan ke DPR untuk dimintai persetujuan yaitu Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo.
"Menurut saya hanya satu nama yang diusulkan (menjadi calon Kapolri), Listyo Sigit Prabowo yang terkuat dan punya kedekatan. Insyaallah, akan terpilih jika Allah Swt. dan Presiden menghendakinya," kata Jazilul Fawaid (Gus Jazil) di Jakarta, Senin (11/1).
Gus Jazil mengaku banyak jurnalis menanyakan kepadanya terkait kapan nama calon Kapolri diajukan kepada DPR untuk dimintai persetujuan dan uji kelayakan dan kepatutan.
Dia mengatakan, kemungkinan hari Rabu (13/1) surat presiden (surpres) tentang nama calon Kapolri baru akan keluar.
"Saya jawab mungkin Rabu keramat, Rabu Wage, 13 Januari 2021, baru terang benderang informasinya (nama calon Kapolri)," ujarnya seperti dikutip Antara.
Wakil Ketua MPR RI itu menilai Rabu Wage dalam hitungan penanggalan Jawa memiliki makna yang bagus yaitu neptu 11 sehingga diyakini bermakna welas asih.
Ia mengajak masyarakat menunggu Presiden menyampaikan siapa sosok yang diusulkan dan dipilih menjadi Kapolri.
"Rabu itu hitungannya 7 dan Wage itu 4 jadi 11 (welas asih). Kita tunggu saja. Itu Ilmu Jawa, ilmu titen yaitu berdasarkan pengalaman dan pengingat orang-orang Jawa," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa hingga saat ini DPR RI belum menerima Surat Presiden (Surpres) terkait nama calon Kapolri yang disampaikan Presiden Jokowi untuk mendapatkan persetujuan DPR.
"Sampai hari ini, DPR RI belum menerima surat dari Presiden Jokowi mengenai calon Kapolri," kata Dasco di Kompleks Parlemen.
Dia mengatakan, DPR RI dalam posisi menunggu Surpres tersebut dan apabila surat tersebut sudah masuk, maka institusinya akan memproses sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
Dasco yakin Presiden Jokowi akan menghitung terkait persyaratan Surpres harus sudah masuk ke DPR sebelum batas waktu Kapolri Jenderal Idham Azis pensiun pada Februari 2020.
"Tentu saja Surpres tersebut akan datang sebelum masa batas waktu jatuh tempo (masa pensiun Idham Azis). Mari kita tunggu saja," ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman mengatakan Komisi III DPR akan melaksanakan rapat internal pada tanggal 13 Januari membahas mekanisme uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebelumnya menyebutkan lima calon Kapolri telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Azis.
Mahfud mengumumkan lima calon kapolri itu melalui akun Twitternya @mohmahfudmd, di Jakarta, Jumat (8/1).
Lima calon yang diserahkan itu, yakni Komjen Pol Gatot Edy Pramono, Komjen Pol Boy Rafly Amar, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Komjen Pol Arief Sulistyanto, dan Komjen Pol Agus Andrianto.
Kapolri Kedua yang Beragama Nasrani
Jika saja Presiden Jokowi menunjuk Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri baru maka ini Jenderal kedua dari agama Nasarani yang ditunjuk menjadi Kapolri dalam sejarah Republik ini berdiri.
Jika Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri itu ditunjuk Presden Jokowi maka dia akan segera mengikuti Fit And Propper Test atau uji kelayakan oleh anggota DPR RI.
Penunjukkan Listyo Sigit sebagai Kapolri, seperti diprediksikan banyak orang, memang bisa jadi karena kedekatan (chemistry) antara Listyo dengan Presiden Jokowi.
Namun bukan hanya itu. Listyo Sigit Prabowo juga telah menunjukkan prestasi yang memukau. Setelah baru saja menjadi Kabareskrim akhir tahun 2019 lalu, dia langsung membuka kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Selain itu, dia juga berhasil menangkap buronan kelas kakap Joko S Chandra di Malaysia. Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung operasi penangkapan tersebut.
Jika Sigit, dilantik sebagai Kapolri minggu ini, dia adalah jenderal beragama nasrani kedua yang pernah memimpin Korps Bhayangkara. Sebelumnya pernah ada Polri yang dipimpin Jenderal Widodo Budidarmo (Periode 1974-1978).
Jenderal Widodo disebut sebagai salah satu puncuk pimpinan Polri terbaik saat itu. Dia merupakan seorang profesional dan berintegritas tinggi.
Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Ia lahir di Ambon, Maluku, pada 5 Mei 1969.
Listyo dikenal dekat dengan Presiden Jokowi karena pernah menjabat sebagai Kapolres Solo pada 2011, saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Kedekatan Listyo dan Jokowi berlanjut ketika Jokowi menjadi Presiden. Pada 2014, Listyo pun diangkat menjadi ajudan Presiden Jokowi.
Pasca menjadi ajudan Presiden Jokowi, karir Listyo makin bersinar. Setelah itu, berturut-turut dia menjadi Kapolda Banten pada 2016-2018 dan Kadiv Propam Polri pada 2018-2019, sebelum diangkat menjadi Kabareskrim. (Very)