INDONEWS.ID -- Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan seluruh anggota kabinetnya mengundurkan diri karena salah mengambil keputusan terkait subsidi perawatan anak. Ia mengatakan telah memberi tahu Raja Willem-Alexander terkait keputusannya tersebut.
"Kami sependapat bahwa jika seluruh sistem gagal, kami semua harus bertanggung jawab, dan itu mengarah pada kesimpulan bahwa saya baru saja menawarkan kepada raja, pengunduran diri seluruh Kabinet," kata Rutte seperti dikutip Euro News, Jumat (15/1).
Salah urus tersebut dimulai saat Otoritas Pajak keliru memberi label ribuan keluarga penerima subsidi sebagai penipu. Mereka memerintahkan keluarga penerima untuk mengembalikan tunjangan mereka terima.
Penyelidikan parlemen menyimpulkan bahwa banyak keluarga yang dipaksa untuk mengembalikan puluhan ribu euro dari subsidi yang diberikan pemerintah. Hal itu berimbas pada masalah ekonomi ribuan keluarga.
Rutte mengatakan bahwa dia telah memberi tahu Raja Willem-Alexander bahwa pemerintah akan terus bekerja memberi kompensasi kepada orang tua yang terkena dampak secepat mungkin.
Keputusan mengundurkan diri massal tersebut telah dibahas dalam rapat kabinet pada Jumat. Padahal dua bulan lagi Belanda akan menggelar pemilihan umum.
Langkah itu dianggap merupakan simbol. Pasalnya pemerintahan Rutte akan tetap menjabat dalam mode caretaker sampai koalisi baru terbentuk setelah pemilihan 17 Maret di Belanda.
Penggunduran diri itu mengakhiri satu dekade masa jabatan untuk Rutte. Dalam pemilu yang akan datang partainya diprediksi akan menang. Bila terjadi, Rutte kemungkinan besar akan kembali menjadi perdana menteri Belanda. EURO NEWS