INDONEWS.ID

  • Rabu, 27/01/2021 10:01 WIB
  • Menristek Bersama Wakil Ketua DPR RI Luncurkan Ventilator Karya Anak Bangsa

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Menristek Bersama Wakil Ketua DPR RI Luncurkan Ventilator Karya Anak Bangsa
Menristek Bambang Brojonegoro bersama Wakil Ketua DPR RI Rachmad Gobel luncurkan Ventilator Karya Anak Bangsa

Jakarta, INDONEWS.ID - Menristek bersama wakil ketua DPR RI secara resmi meluncurkan produk ventilator karya anak negeri pada Selasa (26/1/2021). Ventilator ini merupakan hasil kerja sama antara PT Panasonic Health Care Indonesia dengan Institut Teknologi Bandung.

Perusahaan produsen alat kesehatan berbasis elektronika di Indonesia ini sukses meluncurkan produk ventilator bersertifikat internasional, tipe Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) Vent-I Esential 3.5. 

Baca juga : LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi

Alat ini diklaim efektif dan banyak dibutuhkan dalam menangani pasien Covid-19 fase 2, yaitu pasien yang masih bisa bernafas secara mandiri, namun saturasi oksigen nya di bawah 50%.

Ventilator ini mampu meningkatkan oksigen pasien ke level yang cukup, yaitu di atas 50% secara terus menerus dengan tekanan terukur (5-15cmH2O).

Baca juga : Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN

Wakil DPR RI, Koroinbang DR (HC) Rachmat Gobel berharap kehadiran Vent-I Indonesia ini bisa menjadi bola salju bagi kemunculan produk-produk anak bangsa lainnya hasil kolaborasi dunia akademi dengan pelaku dunia usaha.

“Saya harap kerjasama seperti ini terus bergulir untuk melahirkan berbagai produk agar pasar dalam negeri kita tidak terus tergerus oleh produk impor,” katanya alumni SMAN 3 Teladan Jakarta ini.

Baca juga : Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat

Ketua Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta ini juga meminta agar pemerintah memberi dukungan terhadap produk-produk karya anak bangsa dengan memprioritaskan belanja APBN untuk membeli produk lokal.

“Jangan sampai anggaran pemerintah sebagian besar digunakan untuk membeli produk impor,” katanya.

Ventilator CPAP Vent-I dirancang oleh ITB kemudian disempurnakan  oleh PHC Indonesia. Secara kualitas, produk ini tidak kalah dengan ventilator impor. Vent-I telah memenuhi standar internasional yaitu International Electronical Commission (IEC 60601) dan standar persyaratan ventilator (IEC80601), standar kompatibilitas elektro magnetik (Electro Magnetic Compatibility/EMC) EN55011 - CISPR 11.

Produk ini juga telah lulus Uji Klinis oleh Universitas Padjadjaran dan lulus uji produk oleh BPFK Kemenkes RI.  CPAP Vent-I Esential 3.5 juga dirancang untuk mudah digunakan dengan akurasi kinerja dan efikasi yang tinggi.

Dari segi harga, Vent-I jauh lebih bersaing karena ditawarkan Rp 60 juta per unit dibandingkan Rp 180 juta-Rp 230 juta untuk produk impor. Disamping itu, melalui distributor PT Layani Indonesia dan Gobel Darma Nusantara, PHC Indonesia juga memberikan jaminan layanan after sale. 

Selain telah memenuhi standar internasional, Vent-I dibuat dengan bahan medical grade yang aman, sehingga menghasilkan produk bermutu dan handal. Penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sudah mencapai 43% dengan kapasitas produksi mencapai 37,500 unit per tahun  atau rata-rata 3,300 unit per bulan. 

Pemasaran Vent-I Ventilator Indonesia akan ditangani konsorsium PT Rekacipta Innovasi ITB dan PT Layani Nahdatul Ulama, serta didistribusikan oleh PT Gobel Dharma Nusantara (GDN) yang mempunyai jaringan distribusi dan pelayanan purna jual di seluruh Indonesia.

Terkait dengan penanganan Covid-19, PT PHC Indonesia juga memproduksi  peralatan biomedical freezer dan pharmaceutical refrigerator berbagai tipe dan ukuran. Untuk pembekuan sampai -40°C,  PHC Indonesia memproduksi biomedical freezer model MDF-MU549DH dengan kapasitas 479 liter.

Alat ini yang sangat dibutuhkan dalam  proses pembuatan vaksin (vaccine development) ini telah menggunakan TKD sebesar 63% dan kapasitas produksi 7.500 unit per tahun atau rata-rata 650 unit per bulan.

Sedangkan untuk kebutuhan pembekuan sampai -20°C sampai -30°C, bisa menggunakan produk  PHC Indonesia tipe MDF-MU339 dengan volume 369 liter, MDF-MU539H dengan volume 504 liter, serta MDF-MU 539DH dengan volume 479 liter.

Freezer yang sangat dibutuhkan dalam penyimpanan vaksin ini, telah menggunakan TKD sebesar 73%, dengan kapasitas produksi  7,500 unit per tahun atau rata-rata  650 unit per bulan.

Untuk peralatan jenis pharmaceutical refrigerator yang dibutuhkan bagi penyimpanan vaksin dalam suhu 2°C sampai 8°C, PHC Indonesia menyediakan alat pendingin tipe MPR-S150 H dengan daya tamping 165 liter dan MPR-S300H dengan daya tampung 345 liter.

Untuk refrigerator ini, PHC mempunyai kapasitas produksi 7,500 unit per tahun atau rata-rata 650 unit per bulan dan telah menggunakan TKDN sampai 63%.*(Rikard Djegadut)

Artikel Terkait
LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi
Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat
Artikel Terkini
LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi
Pj Bupati Maybrat menerima kunjungan kerja dari Kepala BPJS Kesehatan
Gelar Dharma Santi Nyepi BUMN 2024, Deputi: Keragaman Adalah Kekuatan dalam Mereformasi BUMN
Menteri AHY Jelaskan Tentang Reforma Agraria dan Agenda Undangan Bank Dunia di Depan Para Diplomat
Presiden Jokowi Resmikan Inpres Jalan Daerah Sepanjang 165 km pada 15 Kabupaten/Kota di Sultra
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas