INDONEWS.ID

  • Senin, 01/02/2021 13:12 WIB
  • Kearifan Lokal Raja Ampat Punya Potensi, Ini Permintaan LaNyalla

  • Oleh :
    • Mancik
Kearifan Lokal Raja Ampat Punya Potensi, Ini Permintaan LaNyalla
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.(Foto:Istimewa)

Raja Ampat, INDONEWS.ID - Raja Ampat merupakan salah destinasi wisata yang terkenal hingga mancanegara. Selain kekayaan wisata alam, daerah ada yang di Timur Indonesia tersebut memiliki kekayaan kearifan lokal.

Melihat kearifan lokal yang ada di Raja Ampat, LaNyalla meminta seluruh Pemda setempat untuk menjaga dan merawat kekayaan yang ada. Upaya tersebut sangat penting agar tetap lestari dan menjadi kekayaan yang mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Baca juga : Aktivis Pro Demokrasi Dorong Jenderal (Purn.) Wayangkau Sebagai Calon Gubernur Papua Barat Daya 2024

"Raja Ampat sudah dikenal sampai penjuru dunia. Raja Ampat memang dihadiahkan Tuhan kepada Indonesia untuk menyempurnakan pesonanya di khatulistiwa," kata LaNyalla di Aula Wayag Kantor Bupati Raja Ampat di Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Minggu (31/1/2021) malam.

Pada kesempatan tersebut, ia mengatakan, Raja Ampat adalah surga bawah laut terindah di dunia.

Baca juga : Pj Bupati Brenhard Terima Kunjungan Kepala BPS Papua Barat

"Kalau diibaratkan, Raja Ampat adalah Mekkahnya para penyelam. Tidak hanya kehidupan bawah laut, lankskap di atas laut dan daratan Raja Ampat juga bak sebuah surga dunia," ujarnya.

Sebagai destinasi dunia, LaNyalla yakin banyak wisatawan yang datang ke Raja Ampat.

Baca juga : Surat keputusan Gubernur Papua Barat Daya Tentang Pembagian Dana Bagi Hasil Migas

"Oleh sebab itu, saya berharap kearifan lokal dan kebudayaan yang beragam di Raja Ampat ini harus tetap dijaga dan dipelihara. Kegiatan seni tari dan musik, juga cara hidup masyarakatnya harus tetap dilestarikan. Bahkan, bisa dikembangkan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi," katanya.

Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur ini menambahkan, tidak hanya menjaga alam dan budaya. Kearifan lokal untuk menjaga hubungan antar manusia juga perlu dijaga.

"Masyarakat Muslim dan Kristen yang sudah hidup berdampingan sebagai persaudaraan sejati di Raja Ampat, harus tetap dirawat dan dijaga. Beberapa daerah yang pernah mengalami gejolak atau kerusuhan, tidak ada yang untung, semuanya mengalami kerugian," ujarnya.

LaNyalla menegaskan, DPD RI juga mengingatkan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk tidak membiarkan kegiatan pertambangan yang dipusatkan di Pulau Salawati untuk batubara, Waigeo dan Gag untuk nikel, serta Batanta dan Misool untuk emas dan bahan baku semen.

"Lebih baik Pemerintah Kabupaten Raja Ampat fokus kegiatan pariwisata dan perikanan, bukan pertambangan. Apalagi pamor Raja Ampat ini semakin terangkat berkat Sail Raja Ampat tahun 2014. Tetapi kerusakan mulai mengancam Raja Ampat seperti di Pulau Arborek sebagai destinasi wisata eksotis yang paling sering untuk snorkeling. Hal ini yang harus menjadi perhatian," katanya.

Di Piaynemo, kerusakan belum parah. Namun, perhatian harus segera diberikan. Karena dibutuhkan perlindungan untuk biota besar dibutuhkan untuk Pari Manta. LaNyalla juga minta sailing ship melempar jangkar dan berlabuh diatur dan diawasi.

Senator asal Jawa Timur ini menambahkan, DPD RI menilai dibutuhkan sebuah badan otorita pariwisata Raja Ampat. Tugasnya adalah mengemban peran sebagai akselerator pembangunan pariwisata melalui fungsi koordinatif dan otoritatif di kawasan Raja Ampat.

"Kepariwisataan yang diselenggarakan harus menjamin keterpaduan antarsektor, antardaerah, antara pusat dan daerah sebagai satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antarpemangku kepentingan," ujarnya.

LaNyalla juga menegaskan jika DPD RI mendukung penyelesaian masalah yang komprehensif agar tidak menghambat percepatan pembangunan kesejahteraan terkait tata kelola, pemanfaatan, dan penyaluran dana otonomi khusus.

"Dukungan kita berikan karena DPD RI merupakan wakil daerah, kami mengawal kepentingan daerah agar mendapat perhatian pemerintah pusat. Slogan kami adalah Dari Daerah untuk Indonesia, karena wajah Indonesia dihiasi wajah 34 provinsi di Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Raja Ampat, H. Abdul Faris Umlati, mengaku bangga atas kedatangan rombongan DPD RI. Menurutnya, kunjungan ini merupakan suatu kehormatan.

"Saya rasa jangan kali ini aja datang ke sini, harus datang lagi. Karena, untuk menikmati objek wisata di daerah sini butuh waktu setidaknya lima hari. Sebab Raja Ampat merupakan surga kecil yang jatuh di atas tanah ini," ujarnya.

Abdul Faris Umlati juga menyampaikan aspirasi terkait pemekaran rencana kabupaten baru, yaitu Raja Ampat Selatan dan Raja Ampat Utara.

"Jadi, pada kesempatan ini Raja Ampat akan ada pemekaran wilayah baru. Dan, insya Allah ini bisa jadi tanggung jawab ketua dan anggota. Maka, saya yakin pemekaran ini tidak akan lama lagi," harap Bupati.*

 

Artikel Terkait
Aktivis Pro Demokrasi Dorong Jenderal (Purn.) Wayangkau Sebagai Calon Gubernur Papua Barat Daya 2024
Pj Bupati Brenhard Terima Kunjungan Kepala BPS Papua Barat
Surat keputusan Gubernur Papua Barat Daya Tentang Pembagian Dana Bagi Hasil Migas
Artikel Terkini
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Perkuat Binwas Pemerintahan Daerah, Mendagri Harap Penjabat Kepala Daerah dari Kemendagri Perbanyak Pengalaman
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas