Tanahdatar, INDONEWS.ID -- Bupati Tanahdatar Eka Putra mendukung upaya yang dilakukan oleh LKAAM Kabupaten Tanahdatar dalam melestraikan nilai adat dan budaya melalui sekolah dan minta Dinas Pendidikan Tanahdatar untuk mempersiapkannya.
Hal itu disampaikan Bupati Tanahdatar Eka Putra waktu menerima kunjungan silaturahmi pengurus LKAAM Kabupaten tanahdatar yang dipimpin Arisno Dt. Andomo (Wakil Ketua I), Ir. Efendi Dt. Sidubalang (Wakil Ketua IV), Sy. Dt. Majo Indo (Koordinator Bidang Penyelesaian Sako dan Pusako), Hali Salni Dt. Paduko Basa (Koordinator Penyelesaian Tanah Ulayat Nagari), Mustafa Akmal Dt Sidi Ali (wakil Sekretaris dan Yan Firman Dt. Angku Basa.
Pertemuan itu juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tanahdatar,Riswandi . Kepala Kantor Kesbangpol Irwan, Kepala Dinas PMDPPKB Nofendril Dt. Mangkodo Sutan yang juga bendahara umum LKAAM Tanah Datar di tempat kediaman Bupati di Indo Jalito.
Sebelumnya Sekretaris LKAAM Tanahdatar, Sekretaris LKAAM Tanah Datar Hardi Siswan Datuak Marah Banso menyampaikan kepada Bupati Tanahdatar hasil rapat LKAAM Tanahdatar dengan Kerapatan Adat Nagari (KAN) beberapa waktu lalu di Emersia Hotel Batusangkar, mengusulkan Program Niniak Mamak Masuk Sekolah kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
Dasar usulan program, karena selama ini anak kemenakan terkhusus untuk pembelajaran Budaya Alam Minangkabau (BAM) diajarkan oleh guru sekolah yang tidak berasal dari daerah di mana tempat Ia mengajar sehingga belum mencerminkan Adat Salingka Nagari dan. melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, diusulkan betul-betul niniak mamak itu yang mengajarkan tentang adat Minangkabau kepada peserta didik di sekolah, mengingat Tanah Datar Luhak Nan Tuo pusat adat dan budaya, diharapkan Tanah Datar menjadi yang terdepan terkait persoalan adat dan budaya di Minangkabau.
Sementara itu Bupati Tanahdatar Eka Putra menyambut baik rencana ini dan mengusulkan untuk dapat dilaksanakan secara bertahap serta meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk dapat mengatur jadwalnya.
“Untuk pembelajaran ini kita coba satu jam satu minggu dan dimasukkan dalam pembelajaran muatan lokal, setelah itu nanti diadakan lomba terkait pembelajaran adat ini,” dan minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menambah jam pelajaran agama di sekolah.
Karena menurutnya itu penting di samping pembelajaran adat dan mata pelajaran lainnya yang akan mencerdaskan serta melahirkan peserta didik yang berkarakter.
Seperti pengalaman kecilnya yang dikisahkan Eka Putra, ayahnya seorang Datuk (Niniak Mamak/pemangku adat) dan Ibunya warga Aisiyah, saat Eka kecil kalau ada wirid Aisiyah, dirinya selalu dibawa Ibunya, kalau ada acara-acara adat Eka juga sering dibawa ayahnya.
“Ayah saya dulu ketua LKAAM di Sijunjung, dan saya juga pernah tinggal di rumah Idrus Hakimi, usai shalat Magrib ketika itu saya belajar adat, namun itu belum sempurna dan Bupati Eka Putra juga akan terus meningkatkan program tahfiz Al-qur’an demi mewujudkan Tanah Datar kabupaten tahfizh yang akan melahirkan para penghafal Alqur’an dan anak-anak Tanah Datar yang cerdas dan berkarakter. saat ini terasa begitu pentingnya pelajaran agama, adat dan budaya bagi generasi penurus,”
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riswandi mengatakan program Niniak Mamak Masuk Sekolah ini sedang dalam tahap persiapan silabus, kurikulum dan di bidang kebudayaan sudah dalam bentuk kegiatan namun ini masih terbatas. Ke depan pihaknya akan mendorong pihak sekolah untuk berkoordinasi dengan niniak mamak di nagari di mana sekolah berada untuk dijadikan narasumber. (M.Datuk)