Jakarta, INDONEWS.ID - Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengatakan akan menyiapkan sebanyak 1360 masjid untuk dijadikan sentra vaksinasi. Langkah tersebut didorong oleh keprihatinan DMI melihat kondisi vaksinasi saat ini yang berjalan lamban, terutama bagi para lansia.
Ketua Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) bidang Kesehatan dan Sanitasi, Dr. Abidinsyah Siregar mengatakan berdasarkan data DMI disebutkan bahwa capaian vaksinasi lansia di 34 provinsi berada di kisaran nol koma hingga 51%. Angka 51% sendiri hanya terdapat di Provinsi DKI Jakarta.
“Kita merasa prihatin mengetahui betul situasi nasional saat ini bahwa pencapaian vaksinasi bagi lansia berjalan lambat. Itu yang membuat pak Jusuf Kalla dan jajaran pimpinan Dewan Masjid Indonesia proaktif, karena lansia banyak yang di masjid,” ujarnya Dialog Produktif Kabar Kamis, Kamis (29/4/2021).
Abidinsyah mengatakan DMI memiliki pandangan bahwa banyak lansia yang ditemukan di Masjid, sehingga Masjid sangat cocok dijadikan sentra vaksinasi terutama bagi para lansia.
"DMI berpikir, di masjid kan kita temukan banyak lansia makanya kita gerakkan di sini," lanjutnya.
Ia menambahkan, jika pemerintah bisa melakukan vaksinasi di 34 Provinsi dan menyentuh 4-5 Kabupaten/Kota dengan penduduk di atas 500 ribu, maka kita akan memiliki 136 lokasi kegiatan di Indonesia
Perhitungan DMI tersebut dengan adanya 136 lokasi dan tiap lokasi memiliki 10 masjid, maka akan ada 1360 masjid yang siap melakukan program vaksinasi ini.
“Bayangkan masing-masing masjid ini mampu memvaksinasi 500 orang per hari, maka kita akan dapatkan sekitar 600 ribu orang per hari. Ini akan mendorong vaksinasi kita cepat sekali,” terangnya lebih jauh.
Ia menegaskan masjid sebagai sentra vaksinasi adalah terbuka untuk semua kelompok umur. Namun berdasarkan kebijakan pemerintah maka harus diprioritaskan untuk para lansia.
“Masjid sebagai sentra vaksinasi adalah pernyataan terbuka bagi semua kelompok umur. Tapi sesuai kebijakan pemerintah kita buat prioritas untuk lansia, tapi pada intinya masjid siap,” tutup Abidinsyah.*(Rikard Djegadut).