Nasional

Bersama Ciptakan Herd Immunity, DMI Siap Berkolaborasi Siapkan Masjid Jadi Sentra Vaksinasi

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 29/04/2021 22:59 WIB

PJ Wali Kota Banjarmasin Akhmad Fydayeen dalam Dialog Produktif bertema Vaksinasi Jalan, Ibadah Tetap Aman yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Kamis (29/4).

Jakarta, INDONEWS.ID - Dewan Masjid Indonesia (DMI) memenilai program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah berjalan lambat. Akibatnya target untuk menciptakan herd immunity bagi 181,5 juta penduduk sulit dicapai.

Demikian dikatakan Ketua PP DMI Bidang Kesehatan dan Sanitasi, Dr. H. Abidinsyah Siregar dalam Dialog Produktif bertema Vaksinasi Jalan, Ibadah Tetap Aman yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Kamis (29/4).

"Kita merasa prihatin, khususnya pak Jusuf Kalla sebagai tokoh bangsa, yang mengetahui betul situasi nasional saat ini bahwa pencapaian vaksinasi bagi lansia berjalan lambat," ujar Dr. Abidinsyah.

Atas alasan itulah, Dr. Abidinsyah menjelaskan jajaran pimpinan Dewan Masjid Indonesia yang diketuai Jusuf Kalla terpanggil untuk proaktif, terutama karena kaum lansia banyak di masjid.

"Itu yang membuat pak Jusuf Kalla dan jajaran pimpinan Dewan Masjid Indonesia proaktif, karena lansia banyak yang di masjid,” kata Dr. Abidinsyah.

Data DMI menunjukkan di Indonesia ada sekitar 800 ribu masjid dengan berbagai ukuran dan fasilitas yang tersebar di 34 Provinsi.

Kementerian Kesehatan mensyaratkan masjid yang dipakai untuk percepatan vaksinasi, harus memiliki fasilitas pendukung dengan ruangan yang cukup untuk pelaksanaan vaksinasi dan tidak menggunakan tempat salat untuk vaksinasi.

Fasilitas yang diperlukan antara lain ruang tunggu, meja pendaftaran, ruang skrining, serta ruang vaksinasi yang berpendingin.

"Untuk bapak-bapak dan ibu-ibu ruangannya terpisah. Setelah itu ada ruangan observasi, untuk memantau keluhan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Kalau membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut ada ruangan pemeriksaan, dan bahkan kita menyiapkan ambulans apabila diperlukan," kata Dr. Abidinsyah.

Sementara itu di daerah seperti Kota Banjarmasin telah memulai menjalankan program vaksinasi di masjid-masjid. Hingga April, telah ada 8 masjid di Banjarmasin yang dijadikan tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Tentunya masjid-masjid yang digunakan berlokasi di tempat strategis sehingga sangat mudah untuk diakses warga," kata PJ Wali Kota Banjarmasin, Akhmad Fydayeen.

Dia mengungkapkan, masjid-masjid tersebut memiliki aula-aula sehingga untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sudah disiapkan dengan baik.

"Sampai sekarang ini pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik di Banjarmasin," jelas Akhmad Fydayeen lebih lanjut.

Target vaksinasi melalui masjid-masjid di Kota Banjarmasin menyasar percepatan golongan lansia, kemudian bagi ASN, ustad, ustadzah, pengurus masjid, guru, dan dosen.

"Sampai sejauh ini vaksinasi lansia di Banjarmasin sebesar 12,49 persen," terang Akhmad Fydayeen.

Menurut Akhmad Fydayeen, lansia di Banjarmasin terutama di bulan Ramadan, cukup sering beribadah di masjid. Mereka bahkan beribadah dalam waktu yan cukup lama di momen bulan suci ini.

"Apalagi di bulan Ramadan ini, mereka beribadah di masjid dari Isya sampai Subuh. Momen ini akan kami maksimalkan untuk mempercepat program vaksinasi, dan alhamdulillah kegiatan ini berjalan baik," jelasnya.

Dr. Abidinsyah menambahkan lagi, jika semua daerah bisa melakukan program seperti yang dilakukan di Banjarmasin, maka target satu juta vaksinasi bukan tak mungkin bisa tercapai.

"Kalau kita bisa melakukan program seperti di Banjarmasin pada 34 Provinsi, dan menyentuh 4-5 Kabupaten/Kota dengan penduduk di atas 500 ribu, maka kita akan memiliki 136 lokasi kegiatan di Indonesia," jelasnya.

Perhitungan DMI dengan adanya 136 lokasi dan tiap lokasi memiliki 10 masjid, maka ada 1.360 masjid yang siap melakukan program vaksinasi ini.

"Bayangkan masing-masing masjid ini mampu memvaksinasi 500 orang per hari, maka kita akan dapatkan sekitar 600 ribu orang per hari. Ini akan mendorong vaksinasi kita cepat sekali," terangnya.

"Masjid sebagai sentra vaksinasi adalah pernyataan terbuka bagi semua kelompok umur. Tapi sesuai kebijakan pemerintah kita buat prioritas untuk lansia, tapi pada intinya masjid siap," tutup Abidinsyah.

Untuk diketahui, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional.

Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Artikel Terkait