INDONEWS.ID

  • Selasa, 04/05/2021 20:20 WIB
  • LPER Klaten Bermitra dengan Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan UMKM Kerajinan Bambu

  • Oleh :
    • luska
LPER Klaten Bermitra dengan Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan UMKM Kerajinan Bambu

Jakarta, INDONEWS.ID - Oase yang tidak diperhitungkan sebelumnya, disaat Pandemi Covid-19 sudah berulang tahun, ajakan Insan Kampus FEB UNS Program Doktoral bersama LPER Klaten dalam rangka pengembangan kerajinan bambu di Klaten.

Program Maching Fund 2021 yang dilakukan FEB UNS melibatkan peneliti-peneliti Program Doktoral yaitu :
Dr. Rum Handayani, M.Hum (Ketua Tim Peneliti) dan Anggota Tim Peneliti lainnya:
Prof. Dr. Rahmawati, M.Si.,Ak. ( UNS)
Prof.Dr. Kuncoro Diharjo, ST.,MT. (UNS)
Dr.Francisca Sestri Goestjahjanti. SE., MM. (STIE INSAN PEMBANGUNAN Tangerang)
Serta Tim peneliti dan mahasiswa lainnya, mengangkat tema Pengembangan Kerajinan Bambu Desa Jambu Kulon Klaten, yang sudah ekspor ke Eropa dan Asia dengan obyek penelitian pada Industri Kerajinan Bambu Abia Art, yang terdampak secara langsung karena penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat, akibat pandemi Covid-19 sejak akhir tahun 2019. Banyak paguyuban kerajinan ini yang tersendat dan kembang kempis karena menurunnya penjualan. Abia Art salah satu industri kerajinan bambu yang sudah melakukan deferensiasi  produk pajangan, furniture dan gazebo sangat membutuhkan uluran tangan dari Perguruan Tinggi bidang seni untuk inovasi produknya, agar segera bangkit dan tumbuh kembali.

Baca juga : LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi

Maka UNS bersama Perguruan Tinggi lain membantu para UMKM Kerajinan Bambu Di  Klaten dengan program matching fund yang didesain untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha sentra kerajinan bambu desa ini melalui pelatihan , implementasi pengelolaan keuangan dan manajemen bisnis berbasis website dengan sistem pemasaran digital.

Seperti yang disampaikan Prof. Rahmawati selaku juru bicara mewakili Tim Peneliti saat melakukan riset di Klaten yang diterima oleh Subron Nurudin Ketua LPER Klaten  kepada Indonews. Masih menurut Rahmawati, ia mengatakan program kerja ini membutuhkan waktu 8 bulan dan melibatkan 20 mahasiswa.

Baca juga : LPER Belajar Hilirisasi Shorgum Tambiyaku

Francisca Sestri disamping sebagai tim peneliti, dan Sekjen LPER berharap UMKM Kerajinan bambu desa Jambukulon benar- benar mendapatkan manfaat dan bisa pulih kembali. (Lka)

Baca juga : LPER Menjajaki Kerjasama Dengan PNM
Artikel Terkait
LPER Mendapat Penghargaan Terkait Ketahanan Pangan Dari Kepala KODIM Kota Bekasi
LPER Belajar Hilirisasi Shorgum Tambiyaku
LPER Menjajaki Kerjasama Dengan PNM
Artikel Terkini
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur, Ada Alumni SMAN 3 Teladan Jakarta
Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur
Kak Wulan Bikin Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
PNM Peduli, Gerak Cepat Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat
Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY Laksanakan Patroli di Perbatasan darat RI-RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas